Saturday, 27 April 2024
HomeNasionalPerbedaan TV Analog dan TV Digital, Ini Alasan Kenapa Harus Beralih

Perbedaan TV Analog dan TV Digital, Ini Alasan Kenapa Harus Beralih

Bogordaily.net– Siaran bakal dihentikan. Kini sedang dalam proses dimatikan secara bertahap yang nantinya dialihkan sepenuhnya ke siaran TV digital. Lalu apa perbedaan dan kenapa pindah ke TV digital?

Dalam bentuknya, seperti dilansir dari Detik.com, identik dengan bentuk tabung yang ukurannya besar. Namun, ada juga TV layar datar (LCD/LED) yang masih menangkap siaran analog, meski sudah ramping.

merupakan itelevisi yang terbatas menerima sinyal antena UHF yang masih berbentuk analog. Sinyal ini rentan mengalami noise, gangguan, dan distorsi. Sementara bedanya TV digital adalah dapat memproses baik dari sinyal digital maupun analog.

menyebutkan bahwa siaran boros, sebab satu stasiun televisi bisa menempati satu frekuensi yang padahal kalau siaran digital bisa digunakan 6-12 stasiun televisi.

Sedangkan siaran TV digital menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang akan menghadirkan kualitas gambar bersih, suara jernih, dan teknologi canggih yang menyertainya.

Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika () beserta para stasiun televisi yang ditetapkan sebagai penyelenggara multipleksing (mux) telah menerapkan penghentian siaran atau dikenal Analog Switch Off (ASO) pada 30 April 2022 lalu.

Merujuk pada aturan perundangan-undangan yang telah ditetapkan, Migrasi TV analog ke digital ini batas akhirnya harus selesai pada 2 November 2022.

Dirjen IKP Kementerian , Usman Kansong mengatakan Indonesia bisa dibilang terlambat dibanding negara lain dalam migrasi tersebut. Negara di Eropa dan Timur Tengah kata dia sudah selesai digitalisasi penyiaran sejak satu dekade lalu.

“Di ASEAN, Malaysia dan Singapura sudah melakukan ASO pada 2019, lalu Thailand dan Vietnam selesai pada 2020,” ujar Usman.

Siaran televisi analog telah mengudara di Indonesia selama 60 tahun lamanya. Dengan semakin berkembangnya teknologi, siaran TV analog dinilai sudah usang dan perlu beralih.

Sementara itu sejumlah manfaat dapat dirasakan masyarakat ketika menikmati siaran TV digital, mulai dari kualitas gambar bersih dari semut, suara jernih, teknologi canggih dengan adanya fitur sistem peringatan dini bencana alam, fitur parental lock, fitur electronic program guide dan tentunya masih gratis.

Dari sisi industri, penghentian siaran TV analog ini akan memberikan efisiensi penggunaan spektrum frekuensi 700 MHz. menyebutkan ada penghematan sebesar 112 MHz yang itu bisa dipakai untuk teknologi terkini, salah satunya penggelaran 5G yang saat ini baru berkembang di Indonesia. Meski demikian, TV analog tak perlu dibuang karena masih bisa dimanfaatkan dan menangkap siaran TV digital dengan bantuan set top box (STB).***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here