Friday, 29 March 2024
HomeBeritaPuasa Syawal, Niat, Keutamaan Serta Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Ganti Utang...

Puasa Syawal, Niat, Keutamaan Serta Hukum Menggabungkan Puasa Syawal dan Ganti Utang Puasa Ramadan

Bogordaily.net – Setelah melaksanakan satu bulan puasa pada Ramadhan. Umat muslim mengenal yang dilakukan setelah Idul Fitri.

Namun banyak yang tidak mengerti, apakah menggabungkan puasa syawal dan utang puasa saat Ramadan bisa digabungkan sekaligus?

Masuknya bulan syawal adalah pengingat berakhirnya bulan Ramadan setelah satu bulan melaksanakan puasa.

Bagi umat muslim khusus kaum perempuan banyak yang tidak berpuasa secara penuh satu bulan penuh karena masa haid, atau ibu menyusui atau karena hal lainnya.

Juga bisa berlaku bagi kaum pria dengan berbagai alasannya seperti sakit atau sedang dirawat atau berobat jalan.

Bagi umat muslim yang ingin menambah pahala, berpuasa syawal bisa dilaksanakan karena memiliki berbagai keutamaan.

Salah satunya, terdapat dalam Hadis Riwayat Muslim sebagai berikut:

“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR. Muslim).

Adapun idealnya, puasa sunah Syawal enam hari dilakukan persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni pada 2-7 Syawal. Namun, dikutip dari NU Online, orang yang berpuasa di luar tanggal tersebut sekalipun tidak berurutan tetap mendapat keutamaannya seakan berpuasa setahun penuh. Lantas, bagaimana jika seseorang ingin berpuasa tetapi masih memiliki utang puasa Ramadan?

Menggabungkan puasa bulan Syawal dan qadha Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri mengatakan, puasa qadha dan tidak bisa digabungkan. “Tidak bisa (digabungkan),” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Raden Mas Said sepert dikutip dari Kompas.com.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

Anwar menegaskan, kedua puasa tersebut tidak bisa digabungkan, melainkan harus dikerjakan secara terpisah. “Puasa qadha tidak bisa digabung dengan puasa di bulan Syawal. Masing-masing harus dikerjakan sendiri-sendiri,” kata Anwar.

Lalu, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu, Puasa di bulan Syawal atau puasa qadha?

Anwar menyarankan untuk mendahulukan ibadah wajib terlebih dahulu, sebelum melakukan ibadah sunah.

“Puasa Ramadan itu hukumnya wajib dan enam hari berpuasa di bulan Syawal itu adalah sunah,” ujar dia.

Untuk itu, kerjakan utang puasa Ramadan atau qadha terlebih dahulu. Baru kemudian melaksanakan puasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal.

Pasalnya, seperti yang telah disampaikan di awal, berpuasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal akan mendapat ganjaran pahala yang sangat besar yakni seperti berpuasa selama satu tahun.

“Karena pahala dari kita melakukan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal tersebut sangat besar, akan membuat kita seperti berpuasa satu tahun atau sepanjang masa,” tutur Anwar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here