Bogordaily.net– Adik presiden Jokowi, Idayati telah sah menjadi istri dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman usai menggelar rangkaian akad dan perayaan pernikahan di Gedung Graha Saba Buana, Solo, Kamis, 26 Mei 2022. Wakil presiden Jokowi yang juga seorang agamawan Ma’ruf Amin bersama Panglima TNI Andika Perkasa menjadi saksi pernikahan kedua mempelai tersebut.
Kisah seputar pernikahan antara Idayati dengan ketua MK Anwar Usman tersebut menyimpan segudang cerita dari awal bertemu hingga bersama menuju pelaminan. Dirangkum dari Suara.com, berikut serba-serbi pernikahan adik Jokowi dengan ketua MK Anwar Usman:
Kisah awal bertemu
Idayati mengaku bahwa dirinya dipertemukan oleh Anwar Usman dari seorang teman pada bulan Oktober tahun lalu. Idayati yang sehari-hari menjadi seorang ibu rumah tangga sebelumnya menyandang status janda setelah suaminya, Hari Mulyono berpulang pada Senin, 24 September 2018 silam di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Kisah cinta berbuah lamaran
Setelah keduanya bertemu dan berkenalan, Ketua MK Usman memutuskan untuk memberikan pertanyaan besar kepada Idayati yakni lamaran pernikahan pada 12 Maret 2022 lalu. Saat menerima lamaran pernikahan yang diajukan oleh Anwar, Idayati mengaku bahwa dirinya merasa senang.
Sah menikah
Sesuai dengan tanggal yang telah dijadwalkan, Idayati dan Anwar Usman mengucapkan ikrar akad ijab kabul di depan penghulu yakni Kepala KUA Banjarsari Solo, Arba’in Basyar.
“Saya nikahkan dan jodohkan dengan saudari saya Idayati binti Notomiharjo dengan saudara Anwar Usman dengan mas kawin seperangkat alat salat dan jam tangan dibayar tunai,” ucap Presiden Jokowi.
Anwar Usman dengan tegas dan tanpa keraguan menjawab “Saya terima nikah dan jodohnya idayati binti Notomiharjo dengan mahar tersebut tunai.”
Dihadiri para pejabat
Sejumlah pejabat dan tokoh hadir dalam acara akad dan resepsi pernikahan Idayati dan Anwar Usman. Tampak hadir, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama isteri dan rombongan keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Ada juga sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria yang hadir. Namun, tidak tampak Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan.
Sejumlah petinggi partai politik (parpol) juga hadir. Tampak Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Dinilai sarat kepentingan
Pernikahan tersebut disambut dengan rasa haru dan bahagia dari keluarga dan rekan-rekan. Namun, tak semua pihak mendukung pernikahan tersebut. Pengamat hukum yakni Direktur Pusat Studi Konstitusi atau Pusako Universitas Andalas, Feri Amsari bahkan sempat meminta Anwar untuk mundur dari MK lantaran pernikahan tersebut dinilai sarat akan kepentingan.
“Sebaiknya Ketua MK mundur untuk menjauhkan asumsi terjadi konflik kepentingan,” kata Feri belum lama ini.
Atas munculnya berbagai kecaman yang menilai pernikahan tersebut sarat akan kepentingan, Tenaga ahli utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menepis kecaman tersebut. Bagi Ngabalin, tak mungkin ada kepentingan khusus lantaran Jokowi sebentar lagi akan menyelesaikan masa jabatannya.
“Kepentingan politik apa lagi. Pak Jokowi akan segera selesai,” ujarnya.
Ngabalin juga turut bersyukur terhadap pernikahan kedua mempelai itu.
“Sosok Pak Anwar itu sebagai seorang laki-laki yang mempersunting perempuan Jawa Solo. Masya Allah, ini rahmat dan berkah luar biasa,” imbuhnya.***