Bogordaily.net – Setiap bulan Syawal, Lampung Barat dikenal dengan sebuah Tradisi uniknya yaitu Sekura. Puncak dari tradisi sekura ini biasanya disebut sekura cakak buah atau dalam bahasa Indonesia berarti sekura panjat pinang.
Pesta sekura cakak buah atau panjat pinang dilengkapi dengan ribuan topeng sudah menjadi tradisi turun temurun di Kabupaten Lampung Barat, khususnya di beberapa kecamatan yakni Belalau, Batu Brak dan Balik Bukit saat lebaran Idul Fitri.
Tradis warisan leluhur masyarakat setempat itu sudah dilakukan turun temurun hingga saat ini.
“Bukan hanya sebagai ajang silaturahim biasa, tetapi juga sekura dijadikan sebagai alat berkumpul untuk saling memaafkan satu sama lain karena waktu pelaksanaannya yang berada di bulan Syawal, selain itu juga bagi kami pelaku, Tradisi Sekura bertujuan untuk memberikan kesenangan dan tontonan bagi orang-orang yang datang dari kampung atau daerah lain,” kata Yoan Ristama, Warga Lampung Barat, dihubungi di Bandar Lampung, Selasa, dilansir dari Antara, Rabu, 4 Mei 2022.
Menurut Yoan, tradisi “Sekura” biasanya dilakukan hingga sepekan dan dilakukan secara bergantian di tiap pekannya. “Hal ini sekaligus upaya pelestarian salah satu kebudayaan lokal oleh masyarakat di sini,” katanya.
Pesta budaya sekura merupakan budaya warisan leluhur bumi Sekala Brak yang harus tetap dilestarikan, terlebih sekura telah masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO pada tahun 2016 lalu. Selain itu sekura juga menjadi hak paten Lampung Barat.
Pesta budaya sekura secara definisi merupakan perayaan atau ungkapan kegembiraan masyarakat secara bersama-sama dengan bertopeng (menutup wajah) dan merubah penampilan sedemikian rupa yang sifatnya menghibur serta bertujuan utama bersilaturahmi yang berpuncak pada panjat pinang secara berkelompok dengan sistem beguai jejama (gotong-royong).***