Bogordaily.net– Jumlah produk unggulan daerah didorong untuk bisa masuk ke dalam E-Katalog produk lokal yang disusun oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Â mengatakan saat ini baru 46 dari 514 pemerintah kabupaten/kota yang memiliki E-Katalog lokal. Presiden pun mendorong agar jumlah ini terus ditingkatkan sehingga target satu juta produk lokal dalam E-Katalog bisa tercapai. Terlebih syarat pengajuan E-katalog tersebut sudah disederhanakan oleh LKPP.
“Dulu ada delapan langkah, sekarang cuma dua langkah, gampang sekali sehingga saya minta kepala daerah dan sekda ini segera dilakukan, produk-produk lokal dan unggulan daerah segera masuk ke E-Katalog lokal,” kata Jokowi dalam keterangan tertulisnya dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Rabu, 25 Mei 2022.
Lebih lanjut Jokowi juga meminta para pemerintah daerah serta kementerian dan lembaga untuk mendorong asosiasi-asosiasi pengusaha seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk meningkatkan kualitas produk lokal. Mulai dari segi desain kemasan hingga peningkatan branding produk lokal.
Sehingga kata Jokowi, semakin banyak produk-produk lokal, produk-produk unggulan semuanya masuk E-Katalog.
“Itu akan men-trigger ekonomi daerah, dan saya pastikan itu akan membuka lapangan kerja yang banyak di daerah tanpa kita sadari,” imbuhnya.
Dengan masuknya produk-produk lokal ke dalam E-Katalog, menurut Jokowi, roda perekonomian pelaku UMKM bisa bergerak.
“Kalau kapasitas mereka tidak cukup, mereka akan ekspansi yang artinya menambah tenaga kerja,” ujarnya.
Produk-produk lokal yang akan masuk ke dalam E-katalog menurutnya tidak harus bersertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Sertifikat SNI itu hanya diberlakukan bagi produk-produk penjamin keselamatan.
“Sekali lagi, kita harus memiliki perasaan dan kepekaan yang sama terhadap situasi pascapandemi yang tidak mudah ini dan ini akan makin ringan jika kita gotong bersama. Kita angkat bersama-sama dan kita harapkan ini bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia,” jelasnya.***