Bogordaily.net – Sektor industri memainkan peran penting sebagai penggerak dan penopang utama perekonomian nasional. Maka dari itu, pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga momentum pemulihan sektor industri nasional dengan mengarahkan pembangunan sektor industri kepada 3 prinsip.
Ketiga prinsip itu adalah industri yang mandiri dan berdaulat, industri yang maju dan berdaya saing, serta industri yang berkeadilan dan inklusif.
Begitu urai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara SUMMIT Universitas Dian Nuswantoro dengan tema “The Evolution of Indonesia’s Economic Industry when the PPKM Level Decreases, The Covid-19 Pandemic” secara virtual, Jumat lalu 20 Mei 2022.
Airlangga Hartarto mengurai bahwa, industri pengolahan nonmigas tetap menjadi prime mover pertumbuhan ekonomi hingga Triwulan I tahun 2022. Pertumbuhannya, ekonomi nasional yang sebesar 5,01 persen, yaitu sebesar 5,47 peresen.
Nilai ekspor industri juga merangkak naik, yaitu mencapai 50,52 miliar dolar AS pada Maret 2022. Angka ini menyumbang kontribusi 78,83 persen terhadap total ekspor nasional.
Tidak hanya itu, Purchasing Manager’s Index Indonesia juga masih mampu berada di level ekspansif yaitu 51,9 pada bulan April 2022.
Singkatnya, Airlangga ingin menekankan bahwa prinsip industri yang mandiri dan berdaulat berarti keberlangsungan industri manufaktur dalam negeri, tidak boleh tergantung pada sumber daya luar negeri. Dia berharap hal itu jadi kekuatan ekonomi dalam negeri.
Adapun langkah konkret yang dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong optimalisasi beberapa program, yaitu Program Subtitusi Impor 35 persen tahun 2022, Program Peningkatan Produksi Dalam Negeri (P3DN), dan Hilirisasi Industri Sumber Daya Alam.
“Serta mendorong industri yang bisa menghasilkan devisa, termasuk industri-industri yang berbasis sumber daya alam,” tegasnya.
Acara ini turut dihadiri perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dosen Universitas Dian Nuswantoro.***