Bogordaily.net – Maraknya wabah dari monyet ini semakin menyebar. Ada tiga negara baru yang mencatat kasus pertama cacar monyet yakni Uni Emirat Arab, Republik Ceko, dan Slovenia.
Ketiganya melaporkan kasus pertama cacar monyet per Selasa, 24 Mei 2022. Laporan tersebut menambah daftar 18 negara yang lebih dulu melaporkan virus cacar monyet yang sebelumnya hanya menyebar di Afrika barat dan tengah.
Para ahli memperkirakan jumlah kasus bakal lebih banyak dilaporkan, tetapi risiko fatalitas tetap rendah.
Dikutip dari Detik, gejala cacar monyet umumnya ringan seperti muncul demam dan ruam. Sementara UEA mencatat kasus dari pelancong yang baru saja mengunjungi Afrika barat dan kini tengah menerima perawatan medis.
Pihak berwenang setempat mengaku sepenuhnya siap untuk menangani wabah apa pun, pemerintah UEA juga memastikan sudah menyiapkan protokol pengawasan awal untuk mendeteksi penyakit.
Optimistis UEA sejalan dengan pesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang meyakinkan masyarakat untuk tidak panik.
Hal ini dikarenakan menurut WHO virus dapat diatasi dengan respons yang tepat.
“Kami mendorong Anda semua untuk meningkatkan pengawasan kasus cacar monyet, melihat di mana tingkat penularan dan memahami ke mana arahnya,” ujar direktur WHO untuk Kesiapsiagaan Bahaya Menular Global, Sylvie Briand, mengatakan pada sebuah konferensi pada hari Selasa.
“Wabah mungkin tidak normal tetapi tetap dapat dikendalikan,” tambahnya.
BBC mencatat total kasus di luar Afrika kini mencapai 237 pasien, baik konfirmasi maupun kasus suspek. Banyak negara melakukan beragam pencegahan penyebaran termasuk pemesanan vaksin cacar monyet.
Jerman baru-baru ini mengatakan telah memesan 40.000 dosis vaksin Imvanex, yang digunakan untuk mengobati cacar, tetapi juga efektif melawan cacar ini. Vaksin tersebut disiapkan jika wabah memburuk.
“Siapa pun yang sudah divaksinasi dengan vaksin cacar bertahun-tahun yang lalu sebagai bagian dari upaya global untuk memberantas penyakit itu harus memiliki kekebalan yang ada,” kata pejabat kesehatan Jerman.***