Friday, 26 April 2024
HomeBeritaSerang Jemaah Haji, Kenali Tanda dan Solusi Terhindar Heat Stroke

Serang Jemaah Haji, Kenali Tanda dan Solusi Terhindar Heat Stroke

Bogordaily.netHeat stroke terjadi pada saat tubuh kita tidak mampu lagi untuk mendinginkan diri, akibat berada di dalam paparan suhu yang panas dalam jangka waktu lama.

Hal ini sangat berbahaya apabila suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat Celcius. Walaupun heat stroke bisa terjadi pada siapa saja, bayi dan orang tua merupakan kelompok yang lebih rentan, karena mekanisme pengaturan suhu tubuh belum atau sudah tidak bekerja dengan normal.

Heat Stroke atau menjadi hal pertama yang diantisipasi tenaga kesehatan haji dalam menjalankan tugas.

Untuk itu baik petugas dan diminta untuk dapat mengenali tanda tanda heat stroke.

“Jangan sampai mereka tidak menyadari bahwa sudah masuk dalam tahapan heat exhausted. Mereka harus mengenali gejala heat exhausted. Seperti pusing, mual terutama pada saat aktifitas di luar ruangan” tegas Kepala kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah, dr. Muhammad Imran pada rapat koordinasi tim PPIH Bidang Kesehatan, Sabtu 28 Mei 2022.

Ciri Seseorang Mengalami Heat Stroke

Menurut dr. Imran ada kondisi sebelum orang dinyatakan mengalami heat stroke.

Pertama adalah heat exhausted. Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit kepala, keringat berlebihan, kulit terlihat pucat, lembab, dan terasa dingin, nafas cepat, mual, dan nyeri otot.

Kondisi ini dapat diatasi dengan minum air yang cukup, mengganti elektrolit yang hilang, menyemprot tubuh dengan air dan beristirahat setidaknya 30 menit.

Kedua, Kondisi yang lebih parah, saat orang mengalami heat stroke atau . Merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.

Terjadi peningkatan suhu badan dengan cepat hingga mencapai 41 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit, dan tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.

Pencegahannya heat stroke

“Untuk itu upaya-upaya pencegahan harus gencar dilakukan, untuk petugas mulai dari edukasi cara menyemprot air, bagaimana cara melarutkan dan waktu yang tepat untuk minum cairan elektrolit. Sementara untuk jemaah, selalu melengkapi diri dengan APD dan jangan tunggu haus untuk minum,” tegas dr Imran.

Petugas Kesehatan Haji diminta untuk dapat mengedukasi baik diri sendiri maupun untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik.

Terutama pada saat menjalankan Ibadah Haji di Arab Saudi kelak. Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Bidang Kesehatan pada Kamis, 26 Mei 2022.

Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan dr. Edi Supriyatna mengatakan, asupan mineral yang cukup menjadi kunci penting menjaga tetap terhidrasi dengan baik.

“Kunci Dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus” ujar dr. Edi

Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban.

Konsumsi elektrolit dilakukan setelah melakukan aktifitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air.

Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.

Lebih lanjut, dr. Edi menyampaikan diminta menghindari pajanan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar sehingga kepala bisa terhindar dari sengatan langsung.

Selain itu juga jemaah diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari langsung, terutama muka dan tangan.

Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here