Bogordaily.net – Pasangan orang tua di India baru-baru dikabarkan menuntut anak laki-laki kandung mereka sendiri ke pengadilan. Penuntutan tersebut dilakukan lantaran sang anak belum memberikannya seorang cucu.
Orang tua tersebut Adalah Sanjeev dan Sadhana Prasad, yang memutuskan untuk menyeret putra mereka ke pengadilan. Hal itu lantaran sang putra tidak kunjung memberikan mereka cucu selama bertahun-tahun.
Tak main-main, Sanjeev dan Sadhana menggugat putra mereka, Sagar dengan nilai tuntutan sebesar, 650 ribu dolar AS atau kurang lebih Rp9,5 miliar.
Dikutip dari Oddity Central, Senin, 16 Mei 2022, keduanya mengajukan gugatan yang tak biasa tersebut, dengan alasan mereka mengalami kerusakan secara mental. Sanjeev dan Sadhana mengklaim telah menginvestasikan sejumlah besar uang untuk pendidikan dan pelatihan profesional sang putra sebagai pilot di Amerika, membantu secara finansial ketika sang anak menganggur, sekaligus membiayai pernikahan dan bulan madu anaknya tersebut pada 2016.
Pasangan suami istri berusia kepala enam itu mengharapkan mereka bisa bermain dengan cucu mereka di masa pensiun. Namun, kehadiran cucu yang sangat ditunggu-tunggu ini tak kunjung muncul.
“Putra saya telah menikah selama enam tahun tetapi mereka masih belum merencanakan untuk punya anak. Setidaknya jika kita memiliki cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kita akan tertahankan,” kata Sanjeev, sang ayah.
Sebagai ayah, Sanjeev menyebut dirinya sudah menghabiskan uang tabungan hidup keluarganya untuk kehidupan sang putra selama bertahun-tahun. Bahkan Sanjeev juga rela berutang demi membiayai sang anak.
“Kami kubur impian kami untuk membesarkannya, kami bahkan mengambil pinjaman senilai 258 ribu dolar AS untuk biaya pendidikannya. Tetapi terlepas dari semua upaya kami, putra saya dan istrinya telah menyebabkan siksaan mental dengan tidak memberi kami cucu. Lingkungan juga jadi mempertanyakan kami, membuat kami sakit hati,” ucapnya.
Menurut pengacara Sanjeev dan Sadhana, kliennya sebagai orangtua menuntut kembalinya uang pengeluaran yang diklaim untuk anak mereka dan ditambah biaya tambahan 25 juta Rupee sebagai ganti rugi, patah hati karena beban pikiran mereka akan meninggal dunia tanpa sempat mempunyai dan melihat cucu mereka.
Namun jika sang menantu, istri dari Sagar, Shubhangi bisa hamil dalam waktu satu tahun ke depan, maka gugatan hukum ini akan dibatalkan.***