Saturday, 28 September 2024
HomeBeritaThailand Legalkan Ganja, Ini Syarat dan Aturannya!

Thailand Legalkan Ganja, Ini Syarat dan Aturannya!

Bogordaily.net – Thailand akan melegalkan kepemilikan, penanaman, dan pengolahan ganja pada 9 Juni 2022. Namun ada sejumlah syarat dan aturan yang ditetapkan.

Menteri Kesehatan Thailand, Withid Sariddechaikool, menyebut penanam ganja dan ram harus mendaftarkan diri melalui aplikasi Pluk Kan. Aplikasi itu dikembangkan dan dioperasikan Badan Pangan dan Obat-obatan (FDA).

Meskipun ada pelonggaran hukum, terdapat beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh warga yang ingin menanam ganja.

Di antaranya, ekstrak yang mengandung lebih dari 0,2 persen tetrahydrocannabinol (THC), senyawa psikoaktif utama dalam ganja, masih akan dilabeli sebagai zat narkoba Tipe 5 seperti merujuk undang-undang yang berkaitan dengan pengendalian dan penekanan narkotika.

Kemudian, siapa pun yang berniat menanam tanaman ganja dan rami untuk tujuan komersial harus meminta izin dari pihak berwenang.

Pemerintah Thailand juga berencana membagikan satu juta pohon ganja ke rumah penduduk.

“Ini akan membuat masyarakat dan pemerintah mendapatkan keuntungan lebih dari 10 miliar bath (sekitar Rp 4,2 triliun) per tahun dari marijuana dan ganja,” ujar Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Kesehatan Thailand, Anutin Charnvirakul, di Facebook, dikutip dari RMOL, Senin 23 Mei 2022.

Aturan lain yang dilonggarkan adalah terkait impor biji ganja atau bagian lain dari tanaman ini tak lagi memerlukan izin khusus. Sebaliknya, impor produk ini akan diizinkan dan diatur sama seperti bibit tanaman lain.

Produk dari ekstra ganja yang masuk ke Thailand, baik oleh pengunjung atau melalui paket kiriman akan diatur di bawah UU yang berbeda, bergantung jenis produk. Produk itu akan dikelompokkan menjadi dua jenis yakni produk makanan impor dan kosmetik.

Sejauh ini, FDA masih bekerja mengubah hingga tujuh UU untuk mengizinkan dan mengatur produk herbal lain yang dibuat dari ekstrak ganja dan rami.

Menurut Menkes Withid aturan itu dibuat demi kenyamanan pelaku bisnis yang mengimpor ekstrak untuk dijual, meskipun FDA mempromosikan produk buatan lokal.

Pemerintah juga berharap keputusan itu bisa menjadikan Thailand sebagai salah satu pemain bisnis ganja baru. Mereka juga menargetkan ganja sebagai salah satu cara menarik wisatawan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here