Saturday, 27 April 2024
HomeViralViral Mobil Ambulans Nekat Sebrangi Sungai Saat Membawa Jenazah, Keluarga Histeris

Viral Mobil Ambulans Nekat Sebrangi Sungai Saat Membawa Jenazah, Keluarga Histeris

Bogordaily.net – Sebuah video yang memperlihatkan mobil sebrangi membawa jenazah, di media sosial. Dalam video terlihat mobil sedang berusaha sebrangi sungai. Teriakan anggota keluargapun, terdengar dalam video tersebut.

Rekaman video berdurasi 1 menit 17 detik yang memperlihatkan mobil itu nekat menyebarng sungai yang arusnya deras.  Video tersebut telah tersebar luas di berbagai platform media sosial sejak Rabu, 25 Mei 2022.

Dalam rekaman video yang tersebut, terlihat jelas bagaimana detik-detik mobil tersebut menyeberangi sungai. Nampak dalam video, perlahan-lahan mobil tersebut masuk ke dalam air dan bertarung dengan derasnya aliran sungai.

Sementara itu, beberapa orang yang menyaksikan peristiwa sebrangi sungai membawa jenazah tersebut menangis histeris. Ternyata, beberapa orang tersebut merupakan anggota keluarga jenazah.

Dalam video juga memperlihatkan kondisi jembatan yang sangat kecil, yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Dengan terlihatnya jembatan yang kecil itu, menjadi alasan mobil yang harus menyebrang dengan melawan arus di sungai.

Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi di sungai Nangapanda, Desa Sanggarhorho, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende pada Rabu, 18 Mei 2022.

Dilansir dari Kompas.com, mobil tersebut mengantar jenazah seorang pekerja migran bernama Herman Beo, warga Desa Karirea.

Adapun warga Desa Karirea tersebut meninggal dunia ketika berada di Negeri Jiran, Malaysia.

Hal ini sebagaiamana dikatakan oleh Camat Nangapanda, Kabupaten Ende,  Irwan Nua. Camat Nangapanda, mengatakan, mobil tersebut nekat menerobos sungai saat akan mengantar jenazah seorang pekerja migran bernama Herman Beo, warga Desa Karirea.

“Dia meninggal di Malaysia. Waktu itu sempat dibawa oleh Kapal Motor Sirimau. Hari Rabu lalu dia diantar ke Karirea,” ujar Irwan.

Jenazah tersebut kata dia, dijemput di Maumere, oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Ende, selanjutnya diantar ke kampung halaman. Iwan menyebut, sungai Nangapanda memiliki lebar kurang lebih 50 meter.

Sungai ini merupakan satu-satunya akses warga desa. Hanya saja sampai saat ini belum memiliki jembatan permanen, sehingga cukup sulit dilalui kendaraan roda empat.

“Memang ada jembatan, tetapi jembatan gantung. Hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dan jalan kaki,” ucapnya.*** Selanjutnya Klik INI

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here