Wednesday, 2 July 2025
HomeViralViral Mobil Ambulans Nekat Sebrangi Sungai Saat Membawa Jenazah, Keluarga Histeris

Viral Mobil Ambulans Nekat Sebrangi Sungai Saat Membawa Jenazah, Keluarga Histeris

Bogordaily.net – Sebuah video yang memperlihatkan mobil ambulans sebrangi membawa jenazah, viral di media sosial. Dalam video terlihat mobil ambulans sedang berusaha sebrangi . Teriakan anggota keluargapun, terdengar dalam video tersebut.

Rekaman video berdurasi 1 menit 17 detik yang memperlihatkan mobil ambulans itu nekat menyebarng yang arusnya deras.  Video tersebut telah tersebar luas di berbagai platform media sosial sejak Rabu, 25 Mei 2022.

Dalam rekaman video yang viral tersebut, terlihat jelas bagaimana detik-detik mobil ambulans tersebut menyeberangi . Nampak dalam video, perlahan-lahan mobil tersebut masuk ke dalam air dan bertarung dengan derasnya aliran .

Sementara itu, beberapa orang yang menyaksikan peristiwa ambulans sebrangi membawa jenazah tersebut menangis histeris. Ternyata, beberapa orang tersebut merupakan anggota keluarga jenazah.

Dalam video juga memperlihatkan kondisi jembatan yang sangat kecil, yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Dengan terlihatnya jembatan yang kecil itu, menjadi alasan mobil ambulans yang harus menyebrang dengan melawan arus di .

Setelah ditelusuri, peristiwa itu terjadi di Nangapanda, Desa Sanggarhorho, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende pada Rabu, 18 Mei 2022.

Dilansir dari Kompas.com, mobil ambulans tersebut mengantar jenazah seorang pekerja migran bernama Herman Beo, warga Desa Karirea.

Adapun warga Desa Karirea tersebut meninggal dunia ketika berada di Negeri Jiran, Malaysia.

Hal ini sebagaiamana dikatakan oleh Camat Nangapanda, Kabupaten Ende,  Irwan Nua. Camat Nangapanda, mengatakan, mobil tersebut nekat menerobos saat akan mengantar jenazah seorang pekerja migran bernama Herman Beo, warga Desa Karirea.

“Dia meninggal di Malaysia. Waktu itu sempat dibawa oleh Kapal Motor Sirimau. Hari Rabu lalu dia diantar ke Karirea,” ujar Irwan.

Jenazah tersebut kata dia, dijemput di Maumere, oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Ende, selanjutnya diantar ke kampung halaman. Iwan menyebut, Nangapanda memiliki lebar kurang lebih 50 meter.

Sungai ini merupakan satu-satunya akses warga desa. Hanya saja sampai saat ini belum memiliki jembatan permanen, sehingga cukup sulit dilalui kendaraan roda empat.

“Memang ada jembatan, tetapi jembatan gantung. Hanya bisa dilalui dengan kendaraan roda dua dan jalan kaki,” ucapnya.*** Selanjutnya Klik INI

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here