Bogordaily.net – Beredar sebuah video seorang pasien yang dibiarkan kehabisan oksigen hingga meninggal dunia, viral di media sosial, Kamis, 19 Mei 2022. Diketahui tempat wanita tersebut dirawat adalah Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
RSHS Bandung mengeklaim sudah menangani pasien yang meninggal diduga kehabisan oksigen sesuai prosedur. Ia membantah informasi soal pasien meninggal diduga ditelantarkan yang videonya viral di media sosial.
Dalam rekaman video yang diunggah di beberapa akun media sosial, seorang pasien terlihat terbaring lemah. Terdengar ada keluhan kepada petugas. Sang suami marah-marah mengaku sang istri meninggal akibat dugaan penanganan dokter dan perawat yang buruk.
Pelaksana harian (Plh) Direktur Utama (Dirut) RSHS Bandung dr Yana Akhmad mengklaim pelayanan pasien itu sudah sesuai prosedur.
“Sejak pasien datang ke IGD, dan pelayanan rawat inapnya, sampai pasien meninggal apa yang kami berikan sudah sesuai standar,” kata Yana.
Dia pun menyatakan bahwa tabung oksigen belum habis. Menurutnya, dalam video terlihat peralatan berfungsi baik dan indikator menunjukkan ada aliran oksigen di tengah kondisi pasien kritis.
“Pelayanan yang kami berikan kepada pasien kami termasuk pasien yang viral di video setelah kami lihat sesuai dengan prosedur dan standar pelayanan yang ada di RSHS, sejak pasien datang di IGD memberikan pelayanan ruang rawat inap sampai pasien meninggal apa yang kami berikan sesuai standar dilakukan,” katanya.
Selain itu, lanjut Yana, pihaknya juga menempatkan pasien di ruang khusus observasi dengan alat lengkap, mengingat kondisi pasien sudah masuk kategori berat. Tabung oksigen pun sudah disiagakan.
“Oksigen yang digunakan dalam video media sosial itu tidak habis, tetapi mengalir dan diberikan kepada pasien. Kalau kami cermati, oksigen yang terdiri dari tabung (oksigen) dan masker yang dipakai masih bergelembung, berarti masih ada udara,” jelas dia.
Dia menambahkan, perawat dan pihak RSHS sudah memberikan penjelasan kepada pihak keluarga pasien sejak masuk IGD hingga memerlukan penanganan khusus.
Ia mengatakan pihaknya berbelasungkawa. Namun pihaknya memastikan bahwa penanganan terhadap pasien yang viral karena kehabisan oksigen di RSHS Bandung, tidak benar. Sebab perawatan itu sudah sesuai prosedur.
“Kami menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pasien kami yang dirawat di RSHS Bandung,” ucapnya.***