Friday, 18 April 2025
HomeNasionalWaspada Suhu Panas Hingga Pertengahan Mei, Ini Daerah Terpanas

Waspada Suhu Panas Hingga Pertengahan Mei, Ini Daerah Terpanas

Bogordaily.net– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika () mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kondisi panas atau terik pada siang hari hingga pertengahan Mei 2022.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjelaskan fenomena panas terik yang terjadi beberapa hari terakhir dipicu beberapa hal, yakni posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau. Tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujan akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi

“Masyarakat diimbau untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari,” kata Guswanto dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com dari Antara.

Di sisi lain, Indonesia diperingatkan mengalami cuaca ekstrem dengan panas. Salah satunya Tangerang Banten menjadi wilayah paling panas dengan 36 derajat celcius. Namun ada satu daerah yang kemungkinan tidak akan mengalaminya yakni Kepulauan Riau.

Prakiraan tersebut disampaikan Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Suratman.

Menurutnya, jika diukur rata-rata dalam beberapa hari belakangan ini, tertinggi maksimal di Batam hanya mencapai 34,6 derajat celcius.

“Dampak panasnya biasa saja, tidak ekstrem seperti daerah lainnya,” ujar Suratman.

Hal itu berbeda jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya luar Provinsi Kepri, seperti Kalimantan, Palembang, dan Tanggerang, Banten yang bisa mencapai 36 derajat celcius.

Untuk di Kepri sendiri, perkiraan kecenderungan cuaca di bulan Mei 2022 ini pun justru seharusnya menjadi masa intensitas hujan memuncak.

Saat ini menghangat, dan awan-awan hujan baru terbentuk setelah beberapa hari penguapan akibat panas terik.

“Akibat kurang awan jadinya sering panas, tapi itu pun nantinya mendorong penguapan yang tinggi dan berujung pada pembentukan awan hujan. Jadi polanya setelah beberapa hari panas, kemudian hujan,” ucap Suratman.

Meski cuaca tidak seekstrem wilayah lain, Suratman tetap mengimbau masyarakat menjaga kondisi tubuh tetap fit serta mencukupi kebutuhan cairan untuk mencegah dehidrasi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here