Bogordaily.net –Â Membludaknya wisatawan saat libur lebaran, khususnya di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, membuat tingkat hunian atau okupansi hotel di Puncak meningkat pesat.
Menurut Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto, ia mengatakan peningkatan okupansi terjadi karena adanya sejumlah pelonggaran aturan khususnya saat libur lebaran.
“Rata-rata keterisian hotel mencapai 75%. Diluar prediksi PHRI, sebab berkaca pada Lebaran 2021, okupansi hotel-hotel kawasan Puncak tidak sampai 50%,” ungkapnya Minggu, 8 Mei 2022.
Pelonggaran aturan PPKM dan situasi pandemi yang cukup terkendali, kata Boboy, sangat mempengaruhi tingkat hunian hotel sekaligus berdampak positif bagi karyawan.
Lanjutnya ia menambahkan, sebagian besar atau 90% para tamu yang menginap memesan melalui aplikasi. Hanya sedikit tamu yang datang pada langsung memesan kamar.
Boboy melihat, dari sekitar 40 ribuan kendaraan wisatawan yang berlibur ke Puncak pada masa Lebaran 2022, anya sebagian kecil, atau sekitar 30% yang menginap di hotel.
“Peningkatan sudah dimulai dari hari pertama lebaran, biasanya kan kalau hari pertama itu jarang orang nginap di hotel, tapi tahun ini lumayan hebat ya, hari pertama sudah ada yang isi, menginap,” tambahnya.
Tamu hotel di kawasan Puncak, kata Boboy, biasanya menginap dalam waktu lama. Lainnya, menginap karena punya tujuan wisata di kawasan Puncak.
“Artinya banyak tamu yang sudah mempersiapkan segalanya untuk menghabiskan liburan di Puncak sejak jauh hari. Mereka rata-rata menginap 2-3 hari,” pungkasnya.*
(Muhammad Irfan Ramadan)