Thursday, 25 April 2024
HomeEkonomi5 Fakta Modus Begal Rekening, No 4 Paling Sering Kejadian

5 Fakta Modus Begal Rekening, No 4 Paling Sering Kejadian

Bogordaily.net belakangan sedang marak. Tiba-tiba saja isi rekening Anda ludes tanpa ada sadari. Bahkan Anda tidak merasa melakukan transaksi.

Kasus belakangan ini sedang marak terjadi. Mereka yang menjadi korban pun mulai berbicara di media sosial mengenai kerugian yang dialami dari penipuan ini.

Bahkan, tidak sedikit korban mengungkap bagaimana modus bekerja. Kata kunci “” sendiri sampai menjadi trending topic di Twitter pada Senin 20 Juni 2022.

Berikut ini penjelasan lebih lanjut terkait pengertian, modus, dan cara mengatasi tindakan .

Apa Itu ?

Pengertian adalah tindakaan pencurian dana dalam rekening bank dengan cara penipuan dengan berbagai modus operandi.

Modus tersebut dikenal bertujuan untuk mendapatkan PIN, MPIN, OTP, password, dan lain-lain milik korban. Hal itu lantas digunakan pelaku untuk mengakses rekening korban, sampai mengeruk habis isinya.

Modus

1. Menyamar jadi pihak bank

Pelaku biasa melancarkan aksinya dengan cara menjadi pihak resmi jasa keuangan. Modus ini digunakan untuk menjebak korban agar memberikan data pribadi, akun, dan finansial. Selanjutnya, pelaku menguras isi rekening korban dengan cepat.

2. Menginfokan perubahan tarif transfer

Modus lainnya yang digunakan pelaku adalah menyampaikan informasi tersebut kepada korban, dengan lagi-lagi menyamar sebagai pegawai bank.

Korban pun akan diminta pelaku untuk mengisi sejumlah formulir, di mana formulir tersebut berisi data pribadi seperti PIN, OTP, dan Password.

3. Penawaran eksklusif menjadi nasabah prioritas

Tak sedikit pelaku memberikan penawaran eksklusif kepada korban agar bisa menjadi nasabah prioritas. Penawaran tersebut dapat dilakukan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp.

Nasabah kemudian ditargetkan akan tertarik dengan tawaran tersebut dan memberikan data pribadinya, termasuk tabungan senilai Rp 10 Juta.

4. Akun media sosial palsu

Pelaku juga bisa menggunakan modus membuat akun layanan pelanggan palsu atas nama bank. Akun tersebut biasanya muncul ketika nasabah menyampaikan keluhan terkait pelayanan melalui ruang publik terbuka.

Biasanya, pelanggan yang mengeluh melalui media sosial Twitter akan ditanggapi melalui akun-akun palsu yang dibuat pelaku. Setelah pelanggan terpancing, akun palsu tersebut akan memberikan website yang membuat nasabah terkoneksi.

5. Penawaran jadi jasa agen laku pandai

Modus lainnya adalah pelaku akan menawarkan jasa agen laku pandai kepada korbannya. Tawaran ini juga akan diberikan pelaku ke korban tanpa persyaratan yang rumit. Pelaku lantas meminta korban mengirimkan uang untuk mendapatkan mesin EDC.

Cara Mengatasi dan Mencegah

1. Mengetahui prinsip keamanan

Masyarakat yang menggunakan dompet dan bank digital sudah harus mengetahui syarat dan ketentuan. Masyarakat juga harus mengetahui prinsip kemanan bank dan dompet digital, seperti PIN hingga OTP bersifat pribadi dan jangan pernah dikirimkan kepada siapapun.

Pemahaman itu agar tidak jadi korban pembegalan rekening yang dapat terjadi melalui social engineering atau phising.

2. Menanyakan langsung kepada pihak bank

Jika masyarakat ragu dengan suatu tindakan orang lain yang meminta data, tanyakan langsung kepada pihak bank. Pertanyaan tersebut dapat disampaikan melalui kantor cabang, kantor pusat, media sosial resmi, dan lain sebagainya.

3. Memahami prinsip bank

Menurut OJK, petugas bank tidak akan menanyakan data pribadi seperti Password, PIN, MPIN, dan OTP. Jadi, jika ada pihak yang meminta hal tersebut, tentu itu bukan berasal dari bank.

Demikian 5 fakta seputar modus dan cara mengatasinya. Oleh karena itu, pastikan kembali keaslian akun yang menghubungi Anda saat menanyakan hal tersebut.

Sumber: suara.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here