Thursday, 18 April 2024
HomeNasionalAbdul Mubarok Ungkap Pesan dari Kepergian Eril

Abdul Mubarok Ungkap Pesan dari Kepergian Eril

Bogordaily.net– Prosesi pemakaman dihadiri ribuan pelayat yang mengantarkan ke peristirahatan terakhir di Cimaung, Kabupaten Bandung, pada Senin, 13 Juni 2022. Akademisi Universitas Mpu Tantular Jakarta Abdul Mubarok menilai Eril, putra Gubernur Jawa Barat dan Atalia Praratya merupakan sosok pemuda masa depan yang berprestasi, bersosial tinggi dan akhlak yang baik dan tak tampak sebagai anak pejabat. Ia pun mengungkapkan pesan dari kepergian Eril.

Pria yang juga konsultan konstruksi itu menyebut dari beberapa sumber, Eril sering berbagi kepada para petugas keamanan. Tak hanya itu Eril juga meminta maaf atas kekurangannya atau dari even organizer pernikahan yang menyebutkan bahwa Eril menjadi sopir pengantin sebagai bukti kemandirian dan kuatnya didikan sang ayah untuk mandiri.

Akademisi Universitas Mpu Tantular Jakarta Abdul Mubarok. (Dok. Pribadi/Bogordaily.net)

“Pasca ditemukan pada 8 Juni 2022 setelah hilang hampir 14 hari, tubuh Eril tetap utuh dan wangi eucalyptus seperti yang diutarakan walaupun secara ilmiah dapat dijelaskan tetapi inilah bukti bahwa Allah menjaga hambanya sebagaimana sang hamba menjaga hubungan dengan penciptanya terilihat bagaimana amalan rahasia Eril semasa hidup yang terbuka ketika sudah tiada,” jelas Abdul Mubarok dalam keterangan yang diterima Bogordaily.net, Senin, 13 Juni 2022.

Abdul Mubarok menilai ada pesan tersirat yang berharga dari almarhum Eril dan kedua orang tuanya dan Atalia.

Pesan pertama kata Mubarok, Kang Emil sapaan dan Atalia selaku orang tua menanamkan pondasi agama yang kokoh, kemandirian, dan rendah hati pada Eril. Hal itu terlihat dari bagaimana terbukanya amalan istimewa Eril setelah wafat yang disampaikan orang-orang yang menjadi saksi kebaikannya.

“Pesan kedua, Kang Emil dan Teh Atalia mengajarkan bagaimana orang tua harus menyadari bahwa anak adalah titipan yang kapanpun bisa diambil oleh yang menitipkannya,” ujar Mubarok.

Pesan ketiga, Eril berguru dengan ahli agama yang mumpuni terlihat setelah wafatnya, para guru dan teman-temannya hadir bergantian mendoakannya, dan mereka menjadi saksi bahwa pemuda saleh sangat baik menjaga hubungan dengan rabb pencipta dalam ibadah salatnya.

“Eril juga memberi pesan agar kita punya amalan rahasia yang harus dilakukan oleh kita semua yang masih hidup sehingga nanti dengan amalan itu Allah rido dengan yang kita lakukan. Tanpa menjelaskan siapa dirinya, Eril mampu membuat orang lain penasaran mencari tahu tentangnya,” papar Mubarok.

“Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang  membencimu tidak percaya itu. (Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anh),” tulis Mubarok.

“Semoga pesan utama dari wafatnya sampai pada kita dengan menjaga hubungan dengan pencipta/solat dan hubungan dengan manusia karena masih banyak di antara kita yang masih menunda, mengakhirkan, bahkan meninggalkan solat lima waktu,” harapnya.

Tentu menurut Mubarok, bila berada pada jabatan publik pemerintahan atau swasta bisa menjadi jalan kebaikan mengajak orang-orang di bawah tanggungjawab kita salat berjamaah atau tepat waktu dengan menunda atau skors waktu rapat atau pertemuan beberapa saat bila suara panggilan azan berkumandang.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here