Bogordaily.net – Ambulan desa ugal-ugalan kembali terjadi di Bogor. Setelah sebelumnya heboh menerobos one way jalur puncak dan tidak membawa pasien, kejadin itu kini terjadi di jalanan hingga merugikan pengguna jalan lain.
Mobil ambulan desa itu diduga milik salah satu desa di Kabupaten Bogor. Mobil itu melaju secara ugal-ugalan hingga akhirnya menyerempet mobil pengendara lain.
Seorang warga melaporkan kejadian itu. Dia mengaku mobilnya diserepet oleh mobil ambulan yang ugal-ugaan di jalan.
“Saya menduga itu Ambulance Desa Pasir Muncang, napolnya F 9908 l,” kata korban bernama AK kepada bogordaily.net
Korban mengatakan, kejadian itu terjadi pada pukul 14:00 WIB, keluarganya hendak pulang arah Caringin. Saat sampai di tanjakan Cikereteg tiba-tiba dari arah berlawanan ada mobil ambulans datang dengan kecepatan tinggi.
“Saat berpapasan dengan mobil ambulans terdengar suara dentuman kencang. Saya kira suara itu motor jatuh,” kata AK kepada bogordaily.net, Rabu 1 Juni 2022.
Kemudian, beberapa jarak, dirinya berhenti untuk mengecek kondisi mobil. Saat memeriksa ada goresan yang cukup dalam akibat kejatuhan Strobo ambulan itu. Pada akhirnya ia langsung putar arah dan berusaha mengejar mobil ambulans tersebut sampai ke RSUD Ciawi.
Sesampainya di RSUD Ciawi, kata AK, dirinya menemukan mobil ambulans tersebut yang di sembunyikan oleh rekannya dengan cara menutupi dengan mobil ambulans lain.
“Akhirnya suami saya berdebat dan orang itu mengelak dengan bilang bawa pasien yang sekarat,” ucapnya.
Saat berdebat dan tidak ada titik temu, akhirnya AK bersama suaminya mengalah dan pulang. Namun, tiba-tiba saat di perjalanan pulang, mobil ambulans yang menyenggol mobilnya bertemu kembali di Cikereteg dengan kecepatan tinggi.
“Mobil ini sampai kami kejar karena tidak bertanggung jawab dengan tetap ngebut saat pulang dengan menyalakan sirine,” terangnya.
Melihat mobil ambulan itu, lantas AK mengikuti mobil ambulans sampai masuk ke Gang yang dekat dengan PONED Caringin.
“Akhirnya kami usaha datang ke Desa Caringin dan Polsek Caringin. Ternyata mobil ambulans tersebut milik Desa Pasir Muncang. Lantas saya datangi ke Desa Pasir Muncang dan ternyata tutup, mungkin karena libur,” jelasnya.
Meski demikian, dia mengaku tidak minta ganti rugi hanya minta supir ambulans tersebut untuk ditangani. Ia hanya mau ada itikad baik Kepala Desa untuk memperbaiki sistem ambulan tersebut.
Dia khawatir, jika yang dialaminya menimpa kepada pengendara motor. Kebayang jika terjadi lukanya seperti apa nantinya.
“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi, terutama pada ambulan yang harusnya mempercepat penyelamatan. Kami mau sebagai pembelajaran supaya lebih hayi-hati di jalan karena pengguna bukan ambulan saja,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari Desa Pasir Muncang mengenai kejadian tersebut. ***