Bogordaily.net – Jembatan penghubung tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi), yang berlokasi di Jalan Raya Wangun, RW01, Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor dipercantik.
Pantauan Bogordaily.net, pada Kamis siang, 9 Juni 2022, terlihat sejumlah pemuda sedang mengukir dan menggambar kaligrafi bertuliskan ‘Kampung Perca' di dinding jembatan. Kemudian di samping para pemuda itu, terlihat juga ada tulisan ‘Bogor Berlari' yang menjadi tagline Kota Bogor dimasa kepimpinan Bima Arya ini.
Lurah Sindangsari, Dede Sugandi mengatakan, dipercantiknya jembatan Bocimi itu berawal karena dirinya miris melihat kondisi jembatan yang sebelumnya terlihat kumuh lantaran penuh coretan dinding yang tidak memiliki makna atau bisa dikatakan vandalisme dari ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Dari situlah kami bersama para pengurus wilayah seperti para Ketua RT, RW, Karang Taruna, LPM, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk berembuk mengeluarkan pendapat tentang bagaimana mempercantik jembatan ini, hingga akhirnya kami memulai dan ini dikerjakan oleh warga, serta biayanya pun dari swadaya masyarakat,” kata Dede Sugandi kepada Bogordaily.net di lokasi.
Dede menjelaskan, ide gagasan bersama itu dimulai sejak Januari 2022 lalu. Setelah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan para pelaku usaha yang ada disekitar jembatan di wilayahnya, barulah program tersebut terlaksana.
“Penataan jembatan ini baru 50 persen atau baru terlaksana di posisi sebelah kanan (arah menuju Ciawi, red). Itu dilakukan murni oleh warga kami yang memang kreatif dan memiliki keahlian menggambar. Bisa dilihat, hasilnya di sini sudah ada hiasan warna warni, kemudian terdapat sejumlah gambar dan tulisan seperti Bogor Berlari, Kampung Perca, Tran Jabar Tol hingga gambar hewan Uncal atau kijang, dan ini akan terus kita percantik lagi,” jelasnya.
Ia juga menambahkan mengapa ada tulisan Kampung Perca karena di wilayahnya terdapat kampung tematik yang lokasinya berada di RW01, yakni Kampung Perca.
Dimana wilayah tersebut merupakan kampung kreatif warga Sindangsari yang mampu memanfaatkan sisa-sisa bahan kain yang kemudian dijadikan pakaian dan lain sebagainya, yang tentunya memiliki nilai ekonomis. Apalagi, wilayah yang dipimpinnya itu lokasinya sangat strategis karena berada di pintu masuk Kota Bogor.
“Jadi ketika pengunjung datang ke sini langsung di sambut dengan hiasan dinding, yang mana hiasan dinding tersebut merupakan identitas Sindangsari yang saat ini memiliki Kampung Perca,” tuturnya.
Di samping, Ia juga tentunya menyadari bahwa jembatan Bocimi ini lokasinya sangat mudah dijangkau oleh orang-orang yang tentunya berpotensi kembali untuk merusak pemandangan jembatan. Untuk itu,
Ia bekerja sama dengan masyarakat, terlebih dengan para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan sore sampai malam untuk bersama-sama mengawasi dan menjaga lingkungan dari orang-orang iseng.
“Nah, disini setiap sore sampai malam itu ada PKL yang berjualan. Jadi kami juga minta kerja samanya untuk sama-sama menjaga dengan baik, kalau ada orang-orang yang mau merusak jembatan yang sudah kami tata ini, saya minta laporkan,” tegasnya.
(Heri Supriatna)