Bogordaily.net– Bank Dunia dan dibentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Indonesia memiliki hubungan. Hal tersebut diungkapkan ekonom senior Rizal Ramli.
Ia menjelaskan, awalnya saat krisis keuangan yang menyergap Indonesia pada 1998, Bank Dunia datang menawarkan mengkampanyekan bantuan untuk negara-negara yang mengalami krisis keuangan langsung dihadapi oleh Rizal Ramli dkk.
Rizal Ramli bersama Ali Sadikin, Nurcholis Majid, Gunawan Muhammad, Prof. Lukman Soetrisno, Zumrotin, Dillon dan beberapa orang lain menyampaikan petisi kepada Presiden Bank Dunia James D. Wolfenshon pada 4 Februari 1998.
Petisi dibacakan di Hotel Four Season, Kuningan, di depan puluhan tokoh-tokoh, staff Bank Dunia, media domestik dan asing. Pada intinya, mereka mengkritik korupsi proyek-proyek Bank Dunia dan kesalahan prediksi Bank Dunia soal Krisis Indonesia 1998.
”James D. Wolfenshon mengajak Rizal Ramli bertemu berdua di suitenya,” kata Rizal melalui akun Instagram yang dikutip Sindonews.com, Senin, 27 Juni 2022.
Kepada Rizal James D. Wolfenshon berjanji akan menindak Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Denisse de Tray.
Lebih lanjut kata Rizal, dia juga akan mewajibkan seluruh pejabat Bank Dunia di pusat dan cabang-cabang untuk ikuti workshop antikorupsi dan Good Governance selama dua minggu.
”Denisse de Tray dipecat seminggu kemudian,” kata Rizal.
Menurut Rizal hasil dari Petisi Jakarta inilah yang mendorong Bank Dunia memulai program-program antikorupsi. Bank Dunia juga mengajak Uni Eropa untuk membiayai gerakan anti korupsi Indonesia melalui “Partnership for Governance” yang membiayai ICW dll termasuk cikal-bakal KPK.***