Thursday, 18 April 2024
HomeBeritaDamkar Kota Bogor Gagal Evakuasi Ular Welang di Perumahan Pabaton, Ini Alasannya

Damkar Kota Bogor Gagal Evakuasi Ular Welang di Perumahan Pabaton, Ini Alasannya

Bogordaily.net – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) gagal mengevakuasi welang yang diduga masuk ke dalam lubang pembuangan air limbah di Perumahan Pabaton Indah, Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Senin siang, 13 Juni 2022.

Wakil Kepala Unit (Wakanit) Rescue Damkar , Moch Nasrum mengatakan, adanya di wilayah tersebut setelah pihaknya menerima laporan warga, dimana sebelumnya warga menemukan dua jenis welang, tetapi satu lagi masuk ke lubang pembangunan air.

Atas laporan warga, ia bersama timnya pun meluncur ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Namun setelah beberapa jam dilakukan pencarian, yang diduga masuk ke lubang pembuangan air itu tidak keluar.

“Tadi kita pelaksanaan melakukan penyemprotan menggunakan obat, serta pemogingan dengan asap, dengan tujuan supaya keluar. Tapi karena banyak lubang juga di sini, sehingga tersebut diindikasikan lari ke lubang lain,” ujarnya kepada wartawan di lokasi pencarian ular, Senin, 13 Juni 2022.

Wakanit Rescue Damkar , Moch Nasrum

Ia juga menjelaskan, ular jenis welang ini berbahaya karena termasuk ular yang berbisa. Maka dari itu, dirinya berpesan kepada warga agar selalu menyemprotkan wangi-wangian atau karbol supaya bisa di cegah dan terhindar adanya ular dari tempat ini.

“Diindikasikan di bawah rumah ini ada lubang limbah Perumahan, jadi saya khawatirkan lebih dalam lagi, tapi saya sampaikan kepada warga bahwa ular ini intinya berbahaya karena termasuk jenis yang berbisa, sudah saya sampaikan juga ular ini di cegah dengan wangi-wangian atau karbol supaya dia menghindar dari tempat sini,” jelasnya.

Dia juga menambahkan, bahwa sebetulnya Perumahan Pabaton ini bukan habitat ular welang. Sebab, berdasarkan pemantauan di lokasi, Perumahan Pabaton ini banyak jalur lintasan air atau wilayah yang lembab, sementara habitat ular welang hidupnya di pemukiman yang kering.

“Kalau kita lihat, di sini ternyata ada lahan perkebunan di atasnya. Jadi entah karena terganggu dari perambahan kebun yang kosong, sehingga ular tersebut lari ke bawah,” ungkapnya.

Karena pemukiman yang lembab, lanjut Nasrum, yang sering ditemukan warga di sini ialah ular jenis sanca, kemudian biawak juga. “Ada beberapa dari warga juga pernah melihat ada habitat biawak, ada ular sanca juga. Memang kalau saya lihat sih di sini banyak sumber sumber air,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Perumahan Pabaton, Rahmat menceritakan, bahwa dirinya melihat dua ekor ular jenis welang keluar dari lubang pembuangan air di salah satu rumah warga. Tetapi, satu dari dua ular tersebut berhasil diamankan warga kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke sungai Ciliwung.

“Awalnya saya lagi duduk di lokasi ini sekitar jam 5 sore. Terus ada ada dua ular jenis welang yang keluar dari lubang, seperti sedang kawin gitu, terus yang satu jatuh ke bawah kemudian diamankan oleh warga, dan yang satunya lagi masuk ke lubang. Jadi kami menduga masih ada didalam lubang itu, tapi setelah dicari, dipancing pakai obat-obatan atau wewangian oleh damkar, ular tersebut tidak keluar,” ujarnya.

Untuk mencegahnya, ia pun mengajak kepada warga yang lainnya untuk membersihkan lokasi ditemukannya ular. “Ya, nanti kita akan bersihkan lokasi ini sesuai arahan dari Damkar ,” pungkasnya.

Heri Supriatna

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here