Bogordaily.net – Banjir bandang menerjang perkampungan Cisarua Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada Rabu malam 22 Juni 2022. Kendaraan roda dua dan empat serta hewan ternak milik warga ikut terbawa banjir bandang.
ADVERTISEMENT
“Banjir begitu cepat saat itu hujan satu jam air dari aliran Sungai Ciaul dan Cisarua langsung meluap dan langsung menerjang pemukiman warga di dua RW ini RW 05 dan 06,” kata Warga Korban Banjir Bandang Mad Roni (45) kepada wartawan.
Mad Roni juga menjelaskan ia dan warga lain tidak bisa menyelamatkan harta benda sehingga sejumlah barang barang elektronik seperti tv, kulkas dan barang lainnya yang ada di dalam rumah tidak terselamatkan.
ADVERTISEMENT
“Gak sempat yang ada saat itu mikirin gimana bisa nyelametin diri keluarga dulu ke tempat yang lebih aman,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Madroni mengatakan, dalam kejadian itu ada satu keluarga yang sempat terbawa banjir bandang mereka terdiri dari seorang bapak, ibu dan anak ditemukan di lokasi yang berbeda di Kampung Tengah, Ciatel dan Kampung Purasari.
“Saat itu mereka didalam rumah belum sempat menyelamatkan diri langsung tersapu banjir beruntung nyangkut dan berhasil ditemukan langsung dibawa ke Puskemas setempat,” jelasnya.
Mad Roni banjir bandang ini merupakan banjir bandang terparah yang pernah terjadi sejak 30 tahun silam.
“Ini yang terparah di sungai ada penyempitan aliran sungai dan pendangkalan sehingga kemungkinan banjir bandang ini terjadi,” ungkap Roni.
Sementara itu, menurut Kepala Desa Purasari Agus Lukman mengatakan pihaknya bersama BPBD dan petugas gabungan lainya usai melakukan pendataan sementara bahwa banjir bandang ini menerjang dua RW yakni di RW 05 dan 06.
“Banjir bandang ini ada menerjang dua RW, RW 05 dan 06 itu data sementara kerusakan yang parah hingg sedang sekitar ada 15 banguna rumah warga termasuk ada dua sekolah SD dan Madrasah serta pesantren,” katanya.
Dari dua RW kades menyebut yang terdampak ada 1000 kepala keluarga namun pihaknya dan petugas gabungan masih terus melakukan pendataan.
“Kami masih melakukan pendataan untuk semntare di dua RW yang Terdampak sekitar 1000 KK, tidak ada korban jiwa yang hanyut tadi sudah dibawa langsung diobati,” pungkasnya*
(Ruslan)