Bogordaily.net – Belum lama beredar seorang pria pukuli dan cekik leher perempuan di sebuah kafe di bilangan Jl. Durian, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, pria tersebut kini berhasil ditangkap polisi.
Video berisi aksi keji itu sempat dibagikan oleh akun Twitter @SupirPete2 dan kini dihapus.
Dalam video berdurasi 33 detik itu terlihat sepasang kekasih dan teman-temannya sedang berada di salah satu kafe. Entah apa yang dilakukan perempuan itu, pria di sampingnya yang diduga kekasihnya itu nampak pukuli kepala dan cekik leher perempuan itu berkali-kali.
Belakangan, si pria ditangkap polisi. Keluarga korban yang melapor di Polsek Ujung Pandang. Nama pelaku adalah Muhammad Fajri Zulfahmi (22), warga Racing Centre, Kompleks UMI.
Fajri yang kerap dipanggil Aji ini ditangkap di Anjungan Pantai Losari sekitar pukul 23.00 WITA, Kamis, 16 Juni 2022.
Dari informasi yang didapat, Aji merupakan mahasiswa yang aktif di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Makassar. Ia merupakan mahasiswa semester 6, Fakultas Hukum.
Kanit Reskrim Polsek Ujung Pandang Iptu Wandy Atharwa mengatakan, FA diamankan atas laporan pihak keluarga kekasihnya. Korban dianiaya hingga mengalami luka di sejumlah bagian tubuh.
“Keluarga korban melaporkan kejadian tersebut kemarin malam. Tim langsung bergerak dan melakukan penangkapan terhadap pelaku,” ujar Wandy dikutip dari Suara.com, Sabtu, 18 Juni 2022.
Pelaku saat ini diamankan ke Polsek Ujung Pandang. Dari hasil interogasi, FA mengakui sudah memukul dan mencekik kekasihnya.
“Penyebabnya karena hubungan asmara. Mereka sempat bertengkar dan terjadi pemukulan itu,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu, korban mengalami luka lebam di wajah dan leher akibat dipukul dan dicekik. Keluarga korban yang tak terima, langsung melaporkan kejadian tersebut.
“Sudah ada juga hasil visumnya. Korban mengalami luka di bagian muka, kepala, dan leher,” kata Wandy.
Sementara, pihak keluarga korban, FT mengaku FA memang sudah cukup lama menjalin hubungan dengan ponakannya. Sejoli itu sudah pernah diminta pisah karena hubungannya tak direstui.
Pihak keluarga tahu bahwa FA kerap melakukan penganiayaan kepada ponakannya. Tapi ternyata keduanya kerap jalan diam-diam.