Bogordaily.net– Pemerintah Kabupaten Bogor dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Hassan Toto dalam rangka penguatan dan percepatan pencapaian Program BANGGA KENCANA serta percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor Nurhayati dan Kolonel Kes. dr. Hendro Yulianto, M.S, M.Han, Sp.An, Sp.K.P (Kepala RSAU dr. M.Hassan Toto) secara langsung melalui Siaran Radio Teman 95,3 FM, Rabu 22 Juni 2022.
Kolonel Kes dr. Hendro Yulianto mengatakan banyak yang bisa dilakukan berkaitan dengan pemberdayaan perempuan melalui DP3AP2KB agar RSAU dr. M.Hassan Toto bisa membantu para perempuan, terutama dalam hal kesehatan, juga perlindungan anak dan perempuan.
ADVERTISEMENT
Terlebih di RS dr. M.Hassan Toto terdapat para ahli psikiatri yang mendalami psikiater forensik yang bisa berkontribusi dalam membantu para korban kasus kekerasan baik terhadap anak juga perempuan.
ADVERTISEMENT
“Dengan kerjasama ini, kami ingin bisa memberikan bantuan jauh lebih besar, tidak hanya kesehatan dan perlindungan anak dan perempuan saja. Juga membantu dalam hal pengendalian jumlah penduduk, salah satunya dilakukan melalui kegiatan bakti sosial MOW dan MOP melalui kerjasama dengan DP3AP2KB Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas DP3AP2KB Nurhayati menerangkan, latar belakang kerjasama ini dilakukan agar Program Keluarga Berencana di Kabupaten Bogor ini bisa berjalan dengan baik. Untuk mencapai target program KB di Kabupaten Bogor ini, khususnya untuk perempuan dan laki-laki masih banyak membutuhkan kerjasama dengan rumah sakit yang ada di Kabupaten Bogor, meskipun kerjasama telah dilakukan dengan RS seperti dengan RS Hermina, RS Sentosa dan RS lainnya yang ada di Kabupaten Bogor.
“Melihat jumlah penduduk yang besar dan luas sehingga kami perlu melakukan kerjasama dengan RS dr. M.Hassan Toto yang diprakarsai oleh TNI AU kami berharap kerjasama ini tidak hanya dalam hal MOW dan MPO saja, tetapi dalam hal perlindungan anak dan perempuan untuk meminimalisir kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Bogor serta kerjasama dalam hal layanan visum dan hal lainnya yang diperlukan,” jelasnya.
(Albin Pendita)