Bogordaily.net– Dua jenazah diduga jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar suku pedalaman Brasil, Bruno Pereira, yang hilang di Amazon pada pekan lalu ditemukan.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang mengatakan pihak berwenang telah menemukan dua jenazah diduga Dom Phillips dan Bruno Pereira.
“Bukti membuat kami percaya sesuatu yang buruk telah dilakukan pada mereka, karena organ tubuh manusia ditemukan mengambang di sungai, yang sekarang sedang diperiksa DNA,” kata Bolsonaro kepada radio CBN Recife dikutip CNN Indonesia via AFP.
Keponakan Philips, Dominique Davies, mengatakan saat ini keluarga masih menunggu konfirmasi dari polisi federal terkait tes DNA tersebut.
Saudara ipar Phillipis, Paul Sherwood, mengatakan Kedutaan Besar Brasil di Inggris juga telah memberitahu kronologi penemuan dua jasad itu.
“Dia (seorang diplomat Kedubes Brasil) ingin memberi tahu kita bahwa mereka telah menemukan dua jasad,” kata Sherwood.
Sebelumnya, Kepolisian Federal negara bagian Amazonas dalam sebuah pernyataan menyatakan pihak berwenang telah menemukan sejumlah barang miliki Philips dan Pereira. Barang-barang milik dua orang hilang telah ditemukan, satu kartu kesehatan, celana hitam, sandal hitam, dan sepasang sepatu bot milik Bruno Pereira, dan sepasang sepatu bot dan satu ransel milik Dom Phillips yang berisi pakaian pribadi.
Pemadam Kebakaran Amazonas mengatakan beberapa barang yang diduga milik kedua orang itu sempat ditemukan di dekat rumah terduga pelaku penculikan, Amarildo Costa de Oliveira.
Tim pencarian menjelajahi wilayah jalanan dan hutan seluas 25 kilometer persegi, khususnya di area ditemukannya perahu milik terduga pelaku. Beberapa saksi mata juga mengatakan Oliveira sempat mengejar kedua orang itu ke hulu sungai.
Sementara itu kontributor veteran The Guardian dan Pereira dilaporkan hilang pada pekan lalu setelah mereka mendapat ancaman pembunuhan saat pergi ke Lembah Javari, Brasil.
Wilayah hutan Amazon sendiri kerap menjadi lokasi pemancingan, penebangan, dan penambangan ilegal, termasuk penyelundupan narkoba.
Phillips dan Pereira bepergian bersama ke Lembah Javari menggunakan perahu untuk melakukan wawancara terkait buku konservasi lingkungan. Keduanya terlihat pada 5 Juni, tak jauh dari destinasi mereka yakni Kota Atalaia do Norte.***