Friday, 22 November 2024
HomeBeritaDua Warga Sipil Ukraina Tewas Kena Ranjau di Pantai Mariupol

Dua Warga Sipil Ukraina Tewas Kena Ranjau di Pantai Mariupol

Bogordaily.net – Dua warga sipil termasuk seorang anak kecil tewas kena ledakan ranjau di pantai di kota Mariupol pada Jumat, 3 Juni 2022 waktu setempat.

Dikutip dari RMOL, beberapa saksi mendengar ledakan keras dan melihat gumpalan air setinggi 30 meter terangkat di atas pantai pada saat ledakan. Pihak berwenang Republik Rakyat Donetsk menggambarkan sumber ledakan sebagai ‘objek peledak’.

Diduga para korban saat itu sedang berada di dekat ranjau laut terapung yang meledak setelah menabrak sebuah benda tidak jauh dari pantai.

Pantai umum kota ini terletak dekat dengan pabrik baja Azovstal, fasilitas yang selama berminggu-minggu tetap menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina dan resimen neo-Nazi Azov pada saat seluruh kota telah dikuasai oleh milisi Donbass dan pasukan Rusia.

Pasukan Ukraina yang bersembunyi di Azovstal menyerah kepada pasukan Rusia pada akhir Mei. Pasukan Rusia telah menjinakkan ranjau di daerah-daerah yang dibebaskan dari pasukan Ukraina selama berminggu-minggu.

Pada 26 Mei, kepala Pusat Operasi Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menyelesaikan ranjau ranjau di pelabuhan kota Mariupol dan telah memeriksa lebih dari 50 kilometer garis pantai Laut Azov.

Kementerian Darurat Rusia juga mengatakan para spesialisnya telah menjinakkan lebih dari 24.000 “benda peledak” di wilayah republik Donbass sejak dimulainya operasi militer Rusia pada akhir Februari. Mariupol terletak di selatan wilayah yang dianggap Rusia sebagai milik Republik Rakyat Donetsk.

Rusia sebelumnya telah berulang kali menuduh Ukraina menambang secara besar-besaran pelabuhan Laut Hitam dan wilayah perairan di dekat wilayahnya.

Menurut Moskow, tindakan tersebut telah menimbulkan ancaman bagi navigasi sipil dan mempengaruhi perdagangan di seluruh dunia, termasuk gandum Ukraina, yang telah menjadi topik hangat baru-baru ini di tengah kekhawatiran krisis pangan global.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here