Sunday, 5 May 2024
HomeEkonomiHarga Minyak Anjlok 6 Persen Usai Naik Beberapa Hari

Harga Minyak Anjlok 6 Persen Usai Naik Beberapa Hari

Bogordaily.net– Setelah naik beberapa hari belakangan, harga minyak kini anjlok sekitar 6 persen ke level terendah empat minggu pada hari akhir pekan kemarin. Kondisi tersebut terjadi di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama dapat memperlambat ekonomi global dan memangkas permintaan energi.

Mengutip Suara.com dari CNBC, Senin, 20 Juni 2022, harga minyak berjangka brent anjlok USD6,69, atau 5,6 persen pada harga USD113,12 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD8,03, atau 6,8 persen menjadi menetap di USD109,56.

Angka tersebut merupakan penutupan terendah untuk Brent sejak 20 Mei dan terendah untuk WTI sejak 12 Mei. Itu juga merupakan persentase penurunan harian terbesar untuk Brent sejak awal Mei dan terbesar untuk WTI sejak akhir Maret.

Minggu ini, Brent berjangka turun untuk pertama kalinya dalam lima minggu, sementara WTI turun untuk pertama kalinya dalam delapan minggu.

“Harga minyak mentah jatuh karena dolar menguat, Rusia mengisyaratkan ekspor minyak harus meningkat, dan karena kekhawatiran resesi global tumbuh,” kata Edward Moya, analis senior di perusahaan data dan analitik OANDA.

Para gubernur bank sentral global yang dengan cepat melonggarkan kebijakan moneter selama pandemi untuk menghindari resesi, kini mengetatkan moneter untuk memerangi inflasi.

Federal Reserve minggu ini menaikkan suku bunga AS paling banyak dalam lebih dari seperempat abad.

“Dengan bank sentral membuat langkah yang cukup substansial untuk membatasi pertumbuhan melalui kenaikan suku bunga dan pengetatan moneter berdampak pada perminyakan,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

John Kilduff mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat harus memangkas energi. Dengan The Fed diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga, open interest di WTI berjangka di New York Mercantile Exchange turun pada hari Kamis ke level terendah sejak Mei 2016 karena investor mengurangi aset berisiko. Harga bensin dan solar AS juga turun lebih dari 4 persen di tengah kekhawatiran terhadap permintaan.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here