Thursday, 2 May 2024
HomeEkonomiHeboh Startup PHK Massal, Ini Penyebabnya

Heboh Startup PHK Massal, Ini Penyebabnya

Bogordaily.net–  Sejumlah di Indonesia beberapa hari belakangan melakukan terhadap para pekerja mereka. Maraknya fenomena Pemutusan Hubungan Kerja () di sejumlah ini pun tengah menjadi sorotan.

Pengamat menilai Pemutusan Hubungan Kerja atau ini disebabkan karena perusahaan tidak fokus dalam bisnis, kehabisan dana, dan tidak memiliki strategi yang baik untuk berkembang di pasar.

Hal tersebut diungkapkan Analis dan praktisi hukum restrukturisasi utang dari Kantor Frans & Setiawan, Hendra Setiawan Boen. Ia juga menuturkan, dana operasional menjadi masalah besar bagi lantaran ketergantungan dari pihak luar melalui fundraising, private placement sampai pinjaman.

“Memang dana dari investor sangat berguna bila ingin ekspansi tapi tentu tidak bisa terus-terusan mengandalkan pihak luar. ini harus bisa menghitung kapan perusahaan bisa mandiri, break-even point, mengembalikan dana pinjaman dari investor dan mulai meraup keuntungan,” ujar Hendra dilansir Suara.com dari Antara.

Hendra pun mencontohkan, ada perusahaan besar Indonesia yang sudah berdiri selama puluhan tahun tetapi masih beroperasi dengan menanggung utang puluhan triliun rupiah serta gelontoran dana investor.

“Bagi saya praktik seperti ini tidak masuk akal dan tidak sustainable. Kalau tiba-tiba investor kehabisan uang, apakah si startup masih bisa beroperasi atau malah kasak-kusuk mencari investor lain untuk suntikan modal?,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyarankan, startup Indonesia tidak perlu terlalu terburu-buru untuk booming. Lebih baik tumbuh secara organik. Kalau memang mau ekspansi baru cari investor. Dana dari investor itu hanya alat bantu untuk berkembang dan bukan tujuan utama mendirikan startup.

Ia memberi analogi investor pada startup itu seperti baby walker untuk bayi dapat belajar berjalan. Namun akhirnya bayi itu harus bisa berjalan sendiri tanpa alat bantu. Apabila tidak, berarti ada masalah dan bayi tersebut harus dibawa ke ahli tumbuh kembang anak.

“Lebih baik punya perusahaan yang berkembang secara perlahan tapi sehat dan bertahan lama daripada dikarbit menjadi besar dalam sehari tapi besoknya layu,” pungkasnya.

Sementara itu sebelumnya, sejumlah startup melakukan di antaranya PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja dan Zenius Education, Fabello, TaniHub, Uang Teman hingga JD.ID. Sebelumnya beberapa startup Indonesia juga gulung tikar antara lain Airy Rooms, Stoqo, Qlapa, dan Sorabel.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here