Bogordaily.net– Jelang puncak haji di masa Masyair, layanan Bus Shalawat yang mengangkut para jamaah asal Indonesia di Makkah, Arab Saudi, mulai dihentikan sementara.
Kepala Seksi Transportasi PPIH Asep Subhana mengatakan penghentian sementara ini dilakukan mengingat seluruh jamaah haji 2022 sudah datang ke Kota Makkah.
“Pemerintah Arab Saudi mempersiapkan terkait dengan masa Masyair atau Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina),” kata Asep Subhana saat ditemui tim Media Center Haji (MCH), sebagaimana dikutip Suara.com.
Naqobah–perusahaan angkutan milik Arab Saudi–menarik seluruh bus di Kota Makkah dan ditempatkan di pool Muzdalifah. Tujuannya untuk persiapan angkutan masyair mulai 7 Dzulhijjah untuk Tarwiyah-nya dan 8 Dzulhijjah untuk Armuzna.
Selain itu, untuk mencegah penumpukan jamaah di halte dan terminal, petugas membuat pengumuman dan imbauan. Pengumuman sudah ditempel di sebagian armada bus.
“Dengan penghentian sementara, jamaah diharapkan menjaga kondisi kesehatan untuk persiapan puncak haji. Jamaah disarankan menunaikan salat 5 waktu di masjid sekitar hotel atau musala yang disediakan pihak hotel,” ujar Asep.
Meski demikian, Bus Shalawat tetap melayani jamaah yang datang pada 5 Dzulhijjah. Bus tetap disiapkan bagi jamaah yang menunaikan umrah perdana dan umrah qudum.
“Kami siapkan khusus jamaah yang datang pada tanggal 5 Dzulhijjah, yang datang dari Jeddah,” tutur Asep Subhana.
Adapun penyetopan sementara rencananya dimulai 5 Dzulhijjah sampai 13 Dzulhijjah.
“Insyaallah tanggal 14 kalau memang pemerintah Arab Saudi mengizinkan beroperasi, kita operasikan kembali di 14 Dzulhijjah tersebut,” kata Asep.
Sebelumnya diberitakan Bus shalawat dihadirkan untuk melayani jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Bus yang disediakan untuk sarana transportasi jamaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi ini dilengkapi dengan stiker dan kartu penanda bus agar jamaah tidak tersesat dan tidak salah naik kendaraan.
Bus shalawat melayani jamaah non stop selama 24 jam dari hotel ke Masjidil Haram. Bus-bus tersebut dilengkapi stiker sebagai penanda rute dan sektor layanan. Terdapat lima sektor yang ditempati jamaah Indonesia yaitu Mahbas Jin, Syisyah, Raudah, Jarwal dan Misfalah.***