Bogordaily.net – Kabar terbaru, sebanyak 14 kasus baru cacar monyet tercatat di Belanda. Total kini sudah 54 orang yang terdiagnosis virus tersebut.
Lembaga kesehatan Belanda RIVM dalam keterangannya pada Selasa 7 Juni mengatakan bahwa semua orang yang didiagnosis dengan infeksi virus di negara itu adalah pria penyuka sesama jenis, Rabu 8 Juni 2022.
Senin lalu, penghitungan infeksi mencapai 26 kasus, menunjukkan jumlah yang dikonfirmasi meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu.
Beberapa infeksi dapat ditelusuri kembali ke wabah di festival Belgia, Darklands, sebuah acara fetish. Otoritas kesehatan menekankan bahwa siapa pun bisa terkena cacar monyet setelah kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi, terlepas dari jenis kelamin atau orientasi seksualnya.
Cacar monyet berasal dari Afrika. Selama beberapa minggu itu telah menyebar terutama di negara-negara Eropa. Belanda pertama kali melaporkan penyakit tersebut pada Jumat, 20 Mei 2022.
Virus cacar monyet bisa menulari seseorang melalui kontak dekat dengan pengidap. Selain benjolan khas pada kulit, pasien mungkin mengalami demam, sakit kepala, nyeri punggung, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Perjalanan penyakit biasanya cukup ringan, tetapi dapat menyebabkan komplikasi. Terkadang, kondisi ini bisa berakibat fatal.
Orang yang lahir sebelum tahun 1974 dan dibesarkan di Belanda kemungkinan telah menerima vaksinasi cacar, yang masih beredar di dunia pada saat itu. Vaksin itu juga dapat memberikan perlindungan terhadap cacar monyet, menurut para ahli.
Siapapun yang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut harus tetap diisolasi, artinya orang tersebut tidak diperbolehkan melakukan kontak dengan orang lain sampai gejalanya hilang. Kontak dekat, seperti anggota keluarga dan pasangannya, harus dikarantina sebagai tindakan pencegahan.***