Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaKKIH Ungkap Penyakit Jantung Paling Banyak Diderita Jamaah Haji

KKIH Ungkap Penyakit Jantung Paling Banyak Diderita Jamaah Haji

Bogordaily.net– Untuk menghadapi puncak di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Klinik Kesehatan Indonesia (KKHI) saat ini mulai memfokuskan tenaga kesehatan. Sebab, banyak jamaah yang menderita berbagai penyakit.

“Seluruh tenaga kita fokuskan di Armuzna, yang dari Madinah juga sudah ada di Makkah,” kata Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) , Budi Sylvana, kepada wartawan di KKHI seperti dilansir Suara.com.

Sebanyak 782 tenaga kesehatan yang akan diturunkan untuk menghadapi puncak Armuzna. Mereka terdiri dari 67 dokter umum, 48 dokter spesialis, dan ratusan perawat.

Dokter spesialis yang diterjunkan, yakni dokter spesialis jantung, spesialis penyakit dalam, spesialis paru-paru, bedah ortopedi, anestesi, kulit kelamin, spesialis jiwa, dan mata. Obat-obatan pun sudah mencukupi untuk menghadapi puncak Armuzna.

“Tenaga dokter dan perawat Insya Allah sudah siap. Obat-obatan juga mencukupi untuk puncak Armuzna,” ujarnya.

Berdasarkan data di KKHI, penyakit yang diderita jamaah yang dirawat mayoritas adalah kardiovaskular atau adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

“Penyakit paling banyak diderita jamaah adalah kardiovaskular. Awalnya diprediksi penyakit paru, ternyata kardiovaskular, yakni jantung. Angkanya cukup banyak bahkan dari 14 yang meninggal 13 terkait kardiovaskular,” paparnya.

Kepala Seksi Kesehatan Indonesia M Imran mengatakan hingga saat ini KKHI telah merawat 731 kasus rawat jalan dan 200 rawat inap.

“Sekarang ini 67 orang yang rawat inap. Paling banyak penyakit jantung karena memiliki riwayat jantung sebelumnya juga banyak yang diabetes dan hipertensi,” ujarnya.

Tak hanya itu, terdapat enam jamaah yang sedang dirawat di tiga rumah sakit Arab Saudi, yakni Rumah Sakit An Nur, Rumah Sakit King Faisal, serta Rumah Sakit King Abdul Aziz.

Imran menyebut timnya juga sudah siap untuk menghadapi Armuzna. Obat-obatan, serta peralatan medis juga telah siap.

“Kami juga menyiapkan klinik utama di Arafah, yakni di tenda misi serta ada 4 klinik satelit di setiap maktab,” ujar Imran.

Selain itu, di Muzdalifah juga ada 10 pos kesehatan yang tersebar di maktab. Di Mina juga didirikan satu klinik utama.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here