Friday, 26 April 2024
HomeBeritaKorban Tewas Gempa Bumi Afghanistan Sebanyak 1.000 Orang, Taliban Butuh Bantuan Internasional

Korban Tewas Gempa Bumi Afghanistan Sebanyak 1.000 Orang, Taliban Butuh Bantuan Internasional

Bogordaily.net – Jumlah korban tewas berkekuatan Magnitudo 6.1 yang terjadi Rabu, 22 Juni 2022 dini hari sebanyak 1.000 orang. Kejadian ini menjadi gempa paling mematikan yang melanda dalam dua dekade terakhir.

Gempat telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang dan melukai 1.5000 lainnya di timur, kata seorang pejabat Taliban yang berkuasa kepada BBC seperti dikutip 23 Juni.

Taliban meminta bantuan internasional untuk upaya penyelamatan, karena gambar-gambar menunjukkan tanah longsor dan rumah-rumah yang dibangun dari lumpur di provinsi Paktika.

Sebelumnya, pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhunzada, mengatakan korban tewas imbas bencana itu akan terus bertambah. Sejauh ini tim SAR masih mencari orang yang hilang atau tertimpa bangunan.

bermagnitudo 6,1 mengguncang pada Rabu, 22 Juni 2022 pagi waktu setempat.

Selain korban jiwa, guncangan juga menyebabkan 2.000 bangunan roboh. Gempa terjadi tak lama setelah 01:30 (21:00 GMT Selasa) saat orang-orang tidur. Ratusan rumah hancur akibat gempa yang terjadi di kedalaman 51 km (32 mil).

melanda sekitar 44km dari kota Khost dan getarannya terasa hingga ke Pakistan dan India. Saksi mata melaporkan merasakan gempa di ibu kota , Kabul, dan ibu kota Pakistan, Islamabad.

Pejabat Taliban meminta PBB untuk “mendukung mereka dalam menilai kebutuhan dan menanggapi mereka yang terkena dampak”, Sam Mort dari unit Kabul Unicef mengatakan kepada BBC, dikuti dari VOI Indonesia.

Sementara, perwakilan khusus Inggris untuk Afghanistan, Nigel Casey, mengatakan Inggris telah berhubungan dengan PBB dan “siap untuk berkontribusi pada tanggapan internasional”.

Terpisah, dalam keterangan kepada Reuters penduduk setempat menggambarkan pemandangan mengerikan dari kematian dan kehancuran setelah gempa larut malam.

“Saya dan anak-anak berteriak. Salah satu kamar kami hancur. Tetangga kami berteriak dan kami melihat kamar semua orang,” tutur penduduk bernama Fatima.

“Itu menghancurkan rumah-rumah tetangga kami. Ketika kami tiba, banyak yang tewas dan terluka. Mereka mengirim kami ke rumah sakit. Saya juga melihat banyak mayat,” ungkap penduduk lain bernama Faisal.

Rusaknya menara telepon seluler, menjadikan komunikasi paska-gempa menjadi sulit. Sebagian besar korban sejauh ini berada di distrik Gayan dan Barmal di Paktika, kata seorang dokter setempat kepada BBC. Situs media lokal Etilaat-e Roz melaporkan seluruh desa di Gayan telah hancur.

bukan pertama kali terjadi di Afghanistan. Pada Januari lalu, puluhan orang tewas dan terluka usai dua gempa melanda provinsi barat Badgis.

Negara Asia Selatan itu kerap dilanda , terutama di pegunungan Hindu Kush yang berada di antara persimpangan lempeng tektonik Eurasia dan India.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here