Bogordaily.net – Heboh pabrik tahu berformalin yang meraup omzet ratusan juta hingga miliaran rupiah di Kampung Waru Kaum, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Berikut krolonogi pengungkapannya.
Menurut penjelasan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia, Penny Kusumastuti Lukito, pengungkapan tersebut tak lain utamanya adalah dari laporan masyarakat.
“Krolonogi berawal dari adanya laporan masyarakat kepada BPOM, kemudian kami menindaklanjuti laporan tersebut, dengan pengawasan, penyelidikan dan intelejensi tentunya, hingga pada akhirnya terungkap,” kata Kepala BPOM RI, Penny Kusumastuti kepada wartawan, Jumat 10 Juni 2022.
Hingga akhirnya BPOM berhasil mengamankan beberapa barang bukti, serta mengamankan tersangka inisial S 35 yang merupakan pemilik pabrik.
Tak main-main, keuntungan atau omzet dari pabrik tahu berformalin tersebut mencapai ratusan juta rupiah perbulan, dan miliaran rupiah pertahun.
Kemudian, kata Penny, pengungkapan tersebut hasil kerjasama dengan banyak pihak, yaitu, Polda Jabar, Polres Bogor, hingga Dinas-Dinas terkait yang ada di Kabupaten Bogor.
“Ini tentunya hasil kerjasama yang kita lakukan, bersama beberapa pihak terkait lainnya, mulai dari tingkar Polsek juga,” tambahnya.
Atas perbuatannya tersebut, hukuman lima tahun penjara dan denda sepuluh miliar, siap menanti S, selaku pemilik pabrik.
“Tentunya memberikan sanski kepada para tersangka, hingga terasakan efek jeranya. Kalau berdasarkan pasal-pasal undang-undang pangan, sanksinya bisa 5 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar,” tutup Penny*
(Muhammad Irfan Ramadan)