Monday, 20 May 2024
HomeEkonomiMahalnya Harga Telur Ayam hingga Bawang Merah Jadi Pemicu Inflasi Mei

Mahalnya Harga Telur Ayam hingga Bawang Merah Jadi Pemicu Inflasi Mei

Bogordaily.net bulai Mei tercatat 0,40 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan pendorong utama pada bulan tersebut diantaranya adalah kenaikan ayam, ikan segar hingga bawang merah yang masuk dalam kelompok pengeluaran, makanan, minuman dan tembakau.

“Penyumbang terbesar dari kelompok pengeluaran berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,20 persen,” kata Margo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 Juni 2022.

Ia merinci, ayam ras merupakan penyumbang utama terjadinya secara keseluruhan yaitu memiliki andil sebesar 0,05 persen.

Sedangkan untuk ikan segar memiliki andil sebesar 0,04 persen yaitu diakibatkan oleh cuaca buruk yang melanda di berbagai perairan di nusantara sehingga banyak nelayan yang tidak bisa melaut dan menyebabkan suplai terbatas.

Sedangkan untuk bawang merah memberikan andil sebesar 0,04 persen, jelas Margo untuk komoditas ini disebabkan karena pasokan yang berkurang.

“Bawang merah disebabkan karena sedikitnya pasokan bawang merah dari daerah sentra produksi dan belum pulihnya distribusi pasca Lebaran,” paparnya dilansir Suara.com.

Selain kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau, Mei sebesar 0,4 persen (mtm) turut dipicu oleh kelompok pengeluaran transportasi dengan andil mencapai 0,08 persen.

Kelompok pengeluaran transportasi sendiri mengalami sebesar 0,65 persen pada Mei 2022 karena kenaikan tarif angkutan udara dengan andil 0,07 persen.

“Kenaikan tarif angkutan udara terjadi karena tingginya permintaan menjelang Lebaran dan arus balik,” ujar Margo.

Sehingga laju Inflasi tahun kalender Januari-Mei telah mencapai 2,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau year on year mencapai 3,55 persen.

Sementara itu dari pantauan BPS di 90 kota Indeks Konsumen (IHK), 87 kota diantaranya mengalami inflasi dan 3 daerah lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di wilayah Tanjung Pandan yang mencapai 2,24 persen, sementara inflasi terendah terjadi di wilayah Tangerang dan Gunungsitoli yang sebesar 0,05 persen.

Sedangkan untuk deflasi tertinggi berada di Kotamobagu sebesar -0,21 persen dan deflasi terendah berada di Kota Marauke -0,02 persen.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here