Friday, 3 May 2024
HomeBeritaMantan Gerilyawan dan Tokoh Kiri Menang di Pilpres Kolombia

Mantan Gerilyawan dan Tokoh Kiri Menang di Pilpres Kolombia

Bogordaily.net–   mencetak sejarah baru. Negara di barat laut Amerika Selatan itu bakal dipimpin oleh tokoh kiri sekaligus mantan gerilyawan sebagai presiden. Dia adalah yang menang dalam pilpres .

Dikutip CNN Indonesia dari CNN, Petro menang tipis atas pesaingnya, Rodolfo Hernandez, dengan meraup lebih dari 50 persen suara pada pemilihan presiden tahun ini. Ia akan didampingi Francia Marquez sebagai Wakil Presiden .

Terpilihnya Marquez juga mencatatkan sejarah sebagai wanita Afro- yang akan berada di kursi eksekutif negara itu.

“Mari kita merayakan kemenangan bersama ini. Semoga begitu banyak penderitaan (rakyat) terbalut dalam kegembiraan yang hari ini membanjiri jantung negara ini,” demikian tulis Petro dalam akun Twitter, menyambut kemenangannya.

Sementara itu Presiden saat ini, Ivan Duque, juga menyampaikan ucapan selamat kepada Petro atas kemenangan tersebut. Mereka juga sepakat bakal mengadakan pertemuan dalam beberapa hari ke depan untuk memulai transisi pemerintahan yang damai, konstitusional, dan transparan.

Hernandez yang merupakan pesaing terberatnya juga telah memberikan pidato menerima hasil pemilihan presiden.

“Saya menerima kemenangan seperti seharusnya jika kita ingin institusi kita kuat. Secara tulus saya berharap hasil ini membawa manfaat bagi semua dan tengah menuju ke arah perubahan,” kata Hernandez.

Pria 77 tahun itu juga berharap bahwa Petro mengetahui yang harus ia lakukan untuk memimpin . Ia juga mengharapkan bahwa Petro setia dengan pidatonya memerangi korupsi dan tidak mengecewakan rakyat yang telah memilihnya.

Petro maupun Hernandez mengusung misi perubahan, mengambil momentum atas rakyat yang muak terhadap Duque. Sang Presiden saat ini dianggap menjalankan pemerintahan dengan represif, menguatkan ketidaksetaraan, dan membiarkan bentrok antarkelompok kriminal di .

Sebelum memenangkan pemilihan presiden kali ini, Petro sudah dua kalo mengalami kegagalan mencalonkan sebagai presiden pada 2010 dan 2018. Namun, kemenangannya pada putaran kedua pilpres 2022 ini membuktikan ia mampu menebus keraguan pemilih yang pernah mencapnya sebagai tokoh sayap kiri radikal.

Kemenangannya tenttu saja disebut sebagai sesuatu yang luar biasa lantaran mayoritas warga Kolombia merupakan konservatif di Amerika Selatan.

Kemenangan Petro juga tak lepas dari situasi sosial-ekonomi Kolombia yang terus memburuk. Kondisi itu diperburuk oleh pandemi Covid-19 dan krisis akibat perang Ukraina vs Rusia.

Berdasarkan jajak pendapat dari lembaga riset Gallup, Kolombia disebut berada dalam arah ekonomi yang salah. Pertumbuhan ekonomi yang mengesankan berbarengan dengan kesenjangan yang semakin menganga antara si kaya dan si miskin.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here