Monday, 25 November 2024
HomeBeritaMendengarkan Musik dengan Headset Terlalu Lama Berbahaya Loh!

Mendengarkan Musik dengan Headset Terlalu Lama Berbahaya Loh!

Bogordaily.net – Mendengarkan musik menggunakan headset diklaim suara lebih terdengar jernih dan tidak masalah asalkan dengan volume yang tidak terlalu kencang dan jangan terlalu lama.

Menurut seorang peneliti International Herald Tribune efek mendengarkan musik secara terus menerus dengan volume tinggi dapat membuat kemampuan mendengar menurun.

Dikutip dari Yoursay, berikut ini adalah 4 dampak yang ditimbulkan apabila mendengarkan musik dengan headset terlalu lama.

1. Risiko Kehilangan Pendengaran

Apabila kamu menggunakan headset suara musik otomatis langsung masuk ke dalam telinga.

Sehingga jika kamu menaikkan volume suara melebihi 90 desibel hal ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau tuli sebagai komplikasinya.

Jadi saat mendengarkan musik harus memperhatikan volume suaranya dan sebaiknya hanya 60 persen dari maksimum volume.

2. Tuli Sesaat

Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang gemar menggunakan headset atau earphone sepanjang hari dengan volume suara yang kencang.

Mereka biasanya dapat merasakan mati rasa atau tuli sesaat, namun dapat normal kembali.

Tuli sesaat ini bisa saja berujung kepada tuli permanen maka dari itu sebaiknya jangan mendengarkan headset selama empat jam secara terus-terusan.

3. Infeksi Telinga

Penggunaan headset untuk mendengarkan musik terlalu lama ini dapat menyebabkan infeksi telinga.

Pasalnya, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri atau apabila dipakai secara bergantian dapat memindahkan bakteri.

Headset yang dipakai secara terus menerus dapat digunakan langsung pada saluran telinga sehingga perangkat ini dapat menghalangi saluran udara.

Apabila menggunakan headset terlalu lama ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena infeksi.

4. Pengaruh Negatif untuk Otak

Adanya gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh headset dapat menimbulkan dampak serius terhadap otak.

Meskipun belum ada bukti medis, namun hal ini berkaitan dengan bagian dalam telinga yang terhubung dengan otak.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here