• Tentang Kami
  • Indeks
  • Pedoman Media Siber
Bogor Daily
  • Headline
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bogor
  • Nasional
    • Internasional
  • Politik
    • Tokoh
    • Opini
  • Lifestyle
    • Selebritis
    • Kesehatan
  • Wisata
    • Hotel
    • Kuliner
    • Travelling
  • Sport
  • Ekonomi
  • TNI dan Polri
  • Viral
  • E-Paper
No Result
View All Result
  • Headline
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bogor
  • Nasional
    • Internasional
  • Politik
    • Tokoh
    • Opini
  • Lifestyle
    • Selebritis
    • Kesehatan
  • Wisata
    • Hotel
    • Kuliner
    • Travelling
  • Sport
  • Ekonomi
  • TNI dan Polri
  • Viral
  • E-Paper
No Result
View All Result
Bogor Daily
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Mengenal Virus Powassan yang Disebarkan Oleh Kutu, Pahami Gejalanya

R.A Wulansari by R.A Wulansari
13 June 2022
in Kesehatan
0
Virus Powassan ini biasa disebarkan oleh kutu.

Virus Powassan ini Biasa Disebarkan oleh Kutu. (suara.com/Bogordaily.net)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter
IIMS

Bogordaily.net – Virus Powassan dilaporkan terdeteksi di  Amerika Serikat, dan mengakibatkan kematian kepada seorang lansia. Virus Powassan ini biasa disebarkan oleh kutu.

Virus Powassan, pertama kali ditemukan di Powassan, Ontario pada tahun 1958, biasanya menyebar melalui gigitan kutu berkaki hitam atau kutu rusa yang terinfeksi, yang secara resmi dikenal sebagai Ixodes scapularis. Virus ini dapat ditularkan hanya dalam waktu 15 menit setelah gigitan kutu.

Namun dibutuhkan waktu seminggu hingga satu bulan untuk mengembangkan gejala.

Kasus kematian itu menimpa seorang wanita lanjut usia di New London. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama dua pekan, kondisi pasien memburuk hingga dinyatakan meninggal dunia pada 16 Mei lalu.

Pasien masuk ke rumah sakit dan menjalani perawatan intensif sejak awal Mei setelah mengalami sejumlah gejala, mulai dari demam, sakit kepala, hingga nyeri dada. Gejala mulai dirasakan dua pekan setelah tergigit kutu.

Kebanyakan orang yang terinfeksi virus Powassan akan mengalami gejala seperti flu ringan atau tanpa gejala sama sekali. Tetapi beberapa akan mengalami penyakit parah yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang terdiri dari sumsum tulang belakang dan otak.

Gejala awal penyakit parah termasuk sakit kepala, muntah, demam dan kelemahan yang dengan cepat berkembang menjadi kebingungan, kehilangan koordinasi, kesulitan berbicara, atau kejang.

Perawatan adalah perawatan suportif, yang berarti tidak ada obat khusus yang ditujukan untuk melawan penyakit, tetapi ditujukan untuk gejala.

Sekitar satu dari 10 kasus penyakit parah berakibat fatal, dengan perkiraan setengah dari yang selamat mengalami komplikasi jangka panjang.

Infeksi virus Powassan sebenarnya jarang terjadi. Angka kejadian secara nasional di Amerika Serikat per tahun hanya 75 kasus.

Virus Powassan menular pada manusia lewat gigitan kutu yang terinfeksi. Kutu terinfeksi saat mereka berkontak dengan tupai, tikus, atau hewan pengerat lain yang darahnya terkontaminasi virus.

Infeksi manusia akibat infeksi virus Powassan telah dikenali di Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia. Kasus sebagian besar dari negara bagian timur laut dan wilayah Great Lakes pada akhir musim semi, awal musim panas, dan pertengahan musim gugur saat kutu paling aktif.

Ada sebanyak tiga jenis kutu yang menyebarkan virus Powassan. Kutu umumnya ditemukan di bagian timur Amerika Serikat yakni, Ixodes cookei (kutu babi tanah), Ixodes marxi (kutu tupai), dan Ixodes scapularis (kutu rusa atau kutu kaki hitam).

Di antara tiga jenis kutu ini, kutu rusa-lah yang paling sering menggigit manusia. Kutu pun dapat menempel pada bagian tubuh mana pun. Namun, kutu sering ditemukan di area yang sulit dilihat seperti selangkangan, ketiak, dan kulit kepala.

Bagaimana Gejala Infeksi Virus Powassan?

Seperti dilansir dari laman Dinas Kesehatan Negara Bagian New York, sebagian orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala.

Sebagian lain akan menunjukkan gejala sekitar 1-4 minggu pascagigitan.

Gejalanya berupa:

– demam;
– sakit kepala;
– muntah;
– kelemahan;
– kebingungan;
– kehilangan koordinasi tubuh;
– kesulitan berbicara;
– kejang.

Kemudian infeksi berat akan ditandai dengan gejala sebagai berikut:

– sakit kepala;
– demam tinggi;
– kebingungan;
– tremor;
– kejang;
– kelumpuhan;
– koma hingga kematian.

(Raista Hasan/Magang)

Tags: bahayaheadlineKesehatanPenyebabVirus
SendShareTweet
Previous Post

Belum Aman, Posisi Tim Sepakbola Kecamatan Bojonggede Terancam

Next Post

Terkini! Ini Daftar Harga Emas Antam Hari Ini

Related Posts

bahaya vape
Kesehatan

Bahaya dari Rokok, Vape Tingkatkan Resiko Penyakit Paru-Paru

1 February 2023
bahaya Headset
Kesehatan

Ingat Waktu, Ini 6 Bahaya Memakai Headset Terlalu Lama

31 January 2023
manfaat Telur Puyuh
Headline

5 Manfaat Konsumsi Telur Puyuh, Cegah Anemia

31 January 2023
Tips cepat hamil
Kesehatan

Tips Cepat Hamil Setelah Menikah, Apa Saja? Cek di Sini

31 January 2023
manfaat buah kesemek
Kesehatan

6 Manfaat Buah Kesemek untuk Kesehatan, Lancarkan Pencernaan

30 January 2023
Manfaat buah salak untuk kesehatan
Kesehatan

Manfaat Buah Salak untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

30 January 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

E-Paper

Gabung Yuk!

Loker Bogor Daily

Anton S Suratto

Perumda Tirta Pakuan

PAN Jawa Barat

Harlah PPP

Dirgahayu PDI Perjuangan

RSUD Ciawi

RSUD Leuwiliang

Antam

Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama

Perumda Tirta Kahuripan

Sienna Residence bogor

UIKA Bogor

Bogor Daily

© 2015 Bogordaily.net
The Way Of Solution.

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Tentang Kami
  • Terms of Use
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Internal Perusahaan
  • SOP Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Headline
  • Kota Bogor
  • Kabupaten Bogor
  • Nasional
    • Internasional
  • Politik
    • Tokoh
    • Opini
  • Lifestyle
    • Selebritis
    • Kesehatan
  • Wisata
    • Hotel
    • Kuliner
    • Travelling
  • Sport
  • Ekonomi
  • TNI dan Polri
  • Viral
  • E-Paper

© 2015 Bogordaily.net
The Way Of Solution.

Go to mobile version