Bogordaily.net – Ketua Umum NPC Indonesia, Senny Marbun, membocorkan target kontingen Merah Putih di ajang ASEAN Para Games 2022. Indonesia menargetkan juara umum pada ASEAN Para Games 2022, Juli mendatang.
Indonesia akan menjadi tuan rumah ASEAN Para Games ke-11 usai Vietnam menyatakan tidak bersedia menjadi tuan rumah pesta olahraga disabilitas tersebut. Kota Solo terpilih menjadi arena penyelenggaraan.
“Kami percaya bisa jadi juara umum. Untuk itu saya meminta doa dan dukungan dari rakyat Indonesia agar ajang ini bisa lebih didengar masyarakat luas,” kata Senny.
Senny menambahkan, perjuangan Indonesia di APG nanti tidak akan mudah mengingat Thailand akan mengirimkan banyak atlet.
Namun, untuk menjaga asa menjadi juara umum, NPC akhirnya memutuskan untuk menggelar pelatnas mandiri untuk menambah kuota atlet.
“Setelah perhitugan kuota sesuai entry by names, Thailand mengirimkan 312 atlet sedangkan Indonesia hanya 210 atlet. Untuk mencapai target juara umum maka NPC Indonesia mengambil kebijakan penambahan 111 atlet dengan pelatnas mandiri,” jelas Senny.
Sementara Ketua Panitia Penyelenggara ASEAN Para Games 2022, Gibran Rakabuming Raka mengatakan bakal meningkatkan protokol kesehatan selama pelaksanaan yang dijadwalkan bergulir pada 23-30 Juli 2022 tersebut.
Gibran menjelaskan sejauh mana kesiapan semua venue untuk menggelar 14 cabang olah raga, maskot, transportasi, keamanan dan dukungan pemerintah pusat dan provinsi dalam menyukseskan APG. Gibran mengaku bangga kota Solo untuk kedua kalinya dipercaya menjadi tuan rumah APG setelah pertama kali pada tahun 2011.
“Sebuah kehormatan bagi kota Solo untuk menjadi tuan rumah ASEAN Para Games. Dalam rakor tadi, saya telah laporkan kepada pak Menpora bahwa persiapan sangat matang untuk venue, hotel dan volunter. Tentu saja, saya tambah semangat karena dari kementerian terkait dan pemerintah provinsi full support agar ajang ini bisa berjalan dengan lancar,” tutur Gibran.
Walikota Solo tersebut menjadikan gelaran Piala Presiden yang sedang digelar di wilayahnya menjadi pengalaman untuk menggelar ajang di tengah pandemi Covid-19.
“Kami belajar dari pengalaman menggelar turnamen sepak bola di Solo yang sudah ada penonton di stadion,” ujar Gibran.***