Bogordaily.net – Komando Polisi Negara Bagian Anambra, Nigeria , telah menyelamatkan 35 gadis remaja yang dijadikan budak seks dan pabrik bayi dari sebuah hotel. Para korban berusia antara 14 tahun hingga 17 tahun.
Puluhan gadis ini menangis pilu saat polisi berhasil membongkar kasus penjualan bayi ilegal. Alih-alih mendapat pekerjaan halal, puluhan gadis ini dipaksa menjadi budak seks hingga diperlakukan sebagai pabrik bayi. Para gadis ini di dipaksa hamil hingga melahirkan. Kemudian anak mereka diambil paksa untuk dijual di pasar gelap.
Pada 13 Juni 2022, Polisi Negara Bagian Anambra, di kawasan tenggara Nigeria, menyelamatkan 35 gadis remaja dari Hotel Gally Gally yang ditengarai menjadi lokasi “pabrik bayi”. Ikenga, lebih lanjut, mengatakan beberapa orang ditangkap sehubungan dengan kejahatan tersebut. Tiga senapan pompa, tujuh peluru dan uang tunai ditemukan petugas selama penggerebekan.
“Pengelola hotel dan lainnya masih buron, tetapi kami menangkap enam orang lainnya yang biasa menerima gadis atas nama pemilik hotel, termasuk asistennya, Uzo Ifeoma (35) dan dua petugas keamanan, Chidiebere Alaka dan Chidera Alaka, yang memastikan bahwa gadis-gadis itu tidak melarikan diri begitu mereka masuk ke hotel,” ujarnya.
Juru bicara kepolisian Tochukwu Ikenga menyampaikan kabar tersebut pada Rabu, 15 Juni 2022. Menurut keterangannya, para perempuan yang berhasil diselamatkan berusia antara 14-17, dan mereka terjebak bisnis prostitusi. Beberapa di antara mereka sedang hamil besar.
Praktik ilegal tersebut diketahui telah beroperasi di dalam negeri selama beberapa tahun terakhir.
“Berdasarkan hasil analisis tren dan pola kejahatan yang ketat, polisi menggerebek hotel yang menjadi sarang prostitusi dan pabrik bayi. Di sana, anak-anak berusia antara 14-17 digunakan sebagai budak seks,” ungkap Ikenga.
“Kami bekerja sama dengan Badan Nasional Pemberantasan Perdagangan Manusia untuk merehabilitasi dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak yang menjadi korban prostitusi,” lanjutnya. “Semua tersangka akan diadili setelah penyelidikan terhadap mereka selesai.”
Dalam konferensi pers, beberapa orang penyintas menyebut mereka ditawari pekerjaan menjanjikan di hotel. Mereka tak tahu-menahu akan dipaksa menjadi pekerja seks.
Beberapa dari mereka mengatakan mereka ditipu ke dalam bisnis atas nama “datang untuk bekerja sebagai sales girl”, setelah itu mereka dikurung dan berkemah tanpa anggota keluarga mereka mengetahui keberadaan mereka.
Salah satu dari mereka, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Favour, mengatakan setiap kali mereka hamil, mereka diizinkan untuk memiliki bayi, setelah itu bayi itu dijual.
“Saya dibujuk ke dalam bisnis oleh seorang teman yang tidak memberi tahu saya bahwa kami akan digunakan sebagai pelacur. Saya diberitahu bahwa saya datang untuk bekerja sebagai sales girl, hanya untuk terjebak. Saya datang ke sana pada Agustus 2021, untuk bekerja sebagai sales girl. Tak satu pun dari kami bisa melarikan diri karena penjaga di sana dan keamanan yang ketat di sekitar kami,” paparnya.*