Bogordaily.net – Untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bogor terutama layanan kesehatan bedah syaraf, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina dan Plt. Direktur Utama (Dirut) RSUD Cibinong Wahyu Eko Widiharso resmikan operasional Gedung Bedah Syaraf Wijaya Kusuma RSUD Cibinong, Senin 6 Juni 2022.
Sebelum melakukan giat peresmian gedung bedah, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan juga melakukan apel pagi bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina, dan Plt. Dirut RSUD Cibinong Wahyu Eko Widiharso serta seluruh jajaran RSUD Cibinong.
Dirinya mengajak jajaran RSUD Cibinong untuk kompak dan bersinergi dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
RSUD Cibinong yang merupakan Rumah Sakit Rujukan Regional dituntut untuk selalu meningkatkan baik sarana prasarana juga layanan yang optimal kepada seluruh masyarakat.
Untuk mempertahankan status RSUD Cibinong sebagai RS Rujukan Regional, Pemkab Bogor terus berupaya dengan memenuhi kelengkapan infrastruktur dan layanan, salah satunya pembangunan gedung bedah syaraf pada tahun 2021 dan hari ini operasionalnya diresmikan.
“Alhamdulillah kami turut berbahagia bisa ikut langsung meresmikan operasionalnya, karena gedungnya sudah diresmikan bulan lalu. Gedung bedah syaraf ini ada 32 tempat tidur, 23 tempat perawatan dan 8 ruang ICU. RSUD Cibinong sebagai RS Rujukan Regional mudah-mudahan RSUD ini tambah lengkap, maju dan melayani secara maksimal,” ucapnya.
Pelayan bedah syaraf ini memerlukan pelayanan yang spesifik dan penanganan yang khusus, untuk itu alat kesehatan penunjang di pelayanan ini penting untuk dilengkapi salah satunya monitor dan ventilator untuk ruang ICU.
“Memang tadi saya cek kedalam, masih ada kekurangan yang harus dilengkapi termasuk ventilator, monitor dan lainnya, karena ini penangananya khusus, jadi harus diprioritaskan, saya akan coba di parsial dan APBD perubahan, kalau memang mendesak harus kita anggarkan untuk melengkapinya, karena urusannya dengan jiwa, tidak bisa coba-coba, tentunya harus sempurna,” pungkasnya*
(Albin)