Monday, 25 November 2024
HomeBeritaProfil Mahathir Mohamad, Mantan PM Malaysia yang Sebut Kepulauan Riau Bagian dari...

Profil Mahathir Mohamad, Mantan PM Malaysia yang Sebut Kepulauan Riau Bagian dari Malaysia

Bogordaily.net– Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad menjadi perhatian khususnya masyarakat Indonesia lantaran menyebut Kepulauan Riau adalah bagian dari ‘Tanah Melayu.’  Dilansir dari kanal pemberitaan Singapura The Straits Times, Mahathir mengemukakan bahwa Kepulauan Riau (Kepri) adalah bagian dari Tanah Melayu. Tak hanya Kepri, Singapura menjadi salah satu wilayah yang dicita-citakan oleh Mahathir kembali ke pangkuan negaranya. Bagaimana sosok eks PM Malaysia yang ternyata memiliki rekam jejak yang panjang terkait kariernya. Berikut profil Mahathir Mohamad yang dirangkum dari Suara.com

Politisi bernama asli Mahathir bin Mohamad tersebut dilahirkan di Alor Setar, Negeri-negeri Melayu Tidak Bersekutu pada 10 Juli 1925.

Dikutip dari buku biografi berjudul Malaysian Maverick: Mahathir Mohamad in Turbulent Times karya Barry Wain, Mahathir merupakan seorang putera dari pasangan Mohammad Iskandar dan Wan Tempawan Wan Hanapi.

Mohammad Iskandar berprofesi sebagai seorang kepala sekolah dasar dan memiliki seorang istri bernama Siti Hasmah Mohamad Ali serta dikaruniai dengan tujuh orang anak.

Sosok eks PM Malaysia tersebut juga merupakan seorang dokter sebelum terjun ke dunia politik. Mahathir mengambil pendidikan dokter di Sarjana Muda Kedokteran dan Pembedahan (MBBS) dan kemudian bekerja di instansi pemerintahan.

Usai menikah dengan Siti Hasmah, Mahathir memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dan membuka praktik. Ia menjadi dokter berdarah Melayu di kota asalnya.

Biografi yang ditulis oleh Wain tersebut juga mencatatkan kiprah Mahathir dalam pergolakan politik di Malaysia. Ia menentang para pengusung pemerintahan Uni Malaya usai pendudukan Jepang berakhir.

Karier politiknya melejit ketika dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia pada tanggal 16 Juli 1981. Ia berhasil memenangkan pemilihan di bawah naungan partai Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO).

Melalui jabatannya, Mahathir telah banyak berkiprah dalam urusan kenegaraan, salah satunya dengan membebaskan 21 orang termasuk  wakil menteri kabinet Hussein, Abdullah Ahmad atas dugaan tergabung dalam gerakan komunis terlarang.

Mahathir sempat mengundurkan diri dari dunia politik pada Oktober 2003 silam dan digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi. Namun, usai Perdana Menteri Najib Razak terlibat dalam skandal Malaysia Development Berhad, Mahathir kembali masuk ke dunia politik dan melayangkan kritik terhadap Najib.

Mahathir bergabung dengan Pakatan Harapan pada tahun 2017 dan kembali memenangkan pemilihan perdana menteri pada pemilu 9 Mei 2018.

Mahathir telah aktif berkontribusi sebagai PM Malaysia ketika menjabat. Ia telah aktif menanggulangi krisis keuangan pada 1990–1998 dan melakukan pembangunan ekonomi.

Ia juga kerap menjalin hubungan diplomatis dengan berbagai negara besar di dunia. Sosok eks PM Malaysia tersebut sering melayangkan kritik terhadap Amerika Serikat tetapi tetap menjalin hubungan diplomatis yang erat.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here