Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaResesi Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Merosot

Resesi Seks Melanda Jepang, Angka Kelahiran Merosot

Bogordaily.net – Fenomena resesi mulai melanda . Hal ini terlihat dari sebuah laporan pemerintah yang menyebut angka kelahiran Negeri Sakura merosot secara signifikan.

Resesi sendiri berarti kemerosotan. Dalam istilah ekonomi, resesi merupakan pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.

Maka dari itu, ‘resesi ' merujuk pada rendahnya kemauan warga untuk menikah sehingga angka kelahiran menjadi turun di suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Umumnya kondisi ini terjadi pada di negara-negara maju.

Mengutip Reuters, Senin, 6 Juni 2022 ada sekitar 811.604 kelahiran di pada tahun 2021. Angka ini merupakan rekor terendah sejak 1899.

Masih di tahun yang sama, angka kematian justru naik menjadi 1.439.809 jiwa. Hal ini menyebabkan penurunan populasi hingga 628.205 jiwa.

Selain itu, tingkat kesuburan keseluruhan turun selama enam tahun berturut-turut, menjadi 1,3. Tingkat kesuburan keseluruhan ini, menggambarkan jumlah rata-rata anak yang lahir dari seorang wanita seumur hidupnya.

menjadi salah satu tingkat kesuburan terendah di bumi dan bisa menjadi peringatan bagi Amerika Serikat (AS) dan sejumah negara industri lainnya.

Hal ini rupanya menimbulkan fenomena aneh, gejala resesi atau hasrat berhubungan menurun bagi kaum muda.

juga merupakan negara yang mengalami penuaan tercepat di dunia. Dengan angka kelahiran yang rendah, Tokyo saat ini mulai mengandalkan pekerja dari luar negeri.

Tak hanya , baru-baru ini Singapura juga mengalami kejadian serupa. pada 2021, angka kelahiran negara kota itu hanya mencapai 1,12 bayi per wanita. Angka ini tergolong sangat rendah bila dibandingkan dengan rata-rata global yang berkisar di angka 2,3.

Beberapa cara telah dilakukan Pemerintah Singapura untuk mengatasi hal ini. Sebelumnya pihak berwenang menawarkan insentif uang tunai ‘bonus bayi' untuk menaikan angka kelahiran.

Selain itu, saat ini pusat keuangan Asia itu berencana mengizinkan para wanita lajang untuk membekukan sel telurnya mulai tahun depan. Hal ini untuk membuka kemungkinan bagi para wanita untuk hamil sekalipun saat tubuhnya tak lagi memproduksi sel telur.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here