Bogordaily.net – Seremoni wisuda di universitas adalah salah satu peristiwa paling membanggakan dalam hidup seseorang. Biasanya seseorang yang melakukan prosesi wisuda mengenakan jubah toga. Inilah sejarah toga hingga dijadikan seremoni pada acara wisuda.
Dikutip dari berbagai sumber, ternyata Toga dalam bahasa latin adalah tego yang berarti penutup dan berasal dari bangsa romawi.
Toga merupakan pakaian kuno yang memiliki panjang -+ 20 meter saat digunakan, Pakaian ini digunakan oleh bangsa Etruskan yang hidup sekitar tahun 1200 M, bahan pakaian terbuat dari bahan kain wol, cara memakai nya pun cukup unik, yaitu kain yang panjang tersebut dililitkan ke badan pemakai, dan dikaitkan.
Di periode 1.200 SM adalah pakaian yang sering dipakai penduduk Roma untuk aktivitas di luar rumah. Kala itu, bentuk toga belum berupa jubah, namun hanya berupa lilitan kain sepanjang enam meter yang dililitkan di tubuh.
Walau tak praktis, toga adalah satu-satunya pakaian yang dianggap pantas waktu seseorang berada di luar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.
Waktu itu toga adalah pakaian berupa sehelai mantel wol tebal yang dikenakan sesudah mengenakan cawat atau celemek.
Oleh karena itu toga tergantikan oleh Sagum (mantel wol) yang lebih ringan dalam semua kegiatan militer. Namun dikarenakan sentimen Bangsa Romawi terhadap toga, busana ini tetap menjadi pakaian penting seperti sidang kekaisaran sejak sekitar tahun 44 SM.
Seiring dengan berjalannya waktu, pemakaian toga untuk kegiatan sehari-hari mulai ditinggalkan. Di masa modern, pakaian toga mulai dimodifikasi bentuknya, berubah fungsi untuk menjadi pakaian resmi di kala wisuda.
Jubah toga dalam acara wisuda kebanyakan berwarna hitam, yang ternyata memiliki filosofi bahwa para wisudawan atau wisudawati berhasil memperoleh pencerahan (ilmu pengetahuan) setelah berhasil melewati jenjang pendidikan, mengalahkan kegelapan (tidak berilmu).
Penggunaan jubah dan penutup kepala sebagai simbol akademik ini mulai diadopsi oleh beberapa universitas di abad pertengahan. Perguruan tinggi pertama yang meresmikan pakaian kelulusan atau toga wisuda yakni University of Oxford dan University of Cambridge.
Pada 1321, kedua kampus tersebut sempat membuat larangan pakaian yang berlebihan saat wisuda. Pihak universitas juga mengharuskan setiap orang mengenakan jubah selama wisuda sebagai simbol kesetaraan.
Penggunaan jubah dan topi kelulusan untuk urusan akademik terus diadopsi hingga ke era kolonial di wilayah Amerika. Setelah masa Perang Saudara, pemakaian keduanya hanya dibatasi untuk merayakan kelulusan seseorang.
Topi dan toga wisuda melambangkan pengakuan dan pencapaian. Sementara jubah wisuda tidak lagi digunakan untuk kehangatan, tepai sebagai pelengkap yang menandakan bidang studi seseorang.
Sejak itulah tradisi topi, toga, dan gaun wisuda mengalami perkembangan dan menjadi bagian penting dari pengalaman akademis seseorang.
Demikianlah tadi sejarah toga hingga digunakan sebagai acara paling sakral dalam wisuda.***