Bogordaily.net – Desa wisata Limbo Wolio, dihiasi dengan keindahan alam dan situs sejarah berupa benteng terbesar di dunia. Selain itu, desa wisata inipun mampu menganggkat perekonomian penduduk sekitar.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, desa wisata yang berada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara tersebut kini masuk dalam 50 besar dalam Ajang Desa Wisata Indonesia.
“Ini adalah kolaborasi yang kita harapkan akan membangkitkan ekonomi masyarakat. Jadi mari sama-sama kita jaga sebagai tatanan, bahwa pariwisata harus bangkit, ekonomi harus tumbuh, lapangan kerja harus terbuka. Dan saat masyarakat mengalami tekanan ekonomi yang berat, pemerintah hadir untuk memberikan apresiasi,” ungkap Sandiaga Uno.
Sandiaga menyampaikan sejumlah catatan, di antaranya terkait keberlanjutan wisata. Mengingat Desa Wisata Limbo Woliyo memiliki situs benteng terbesar di dunia, dengan luas mencapai lebih dari 20 hektar. Benteng yang dibangun sejak tahun 1.600-an itu harus dijaga dan dipertahankan serta mensejahterakan masyarakat.
“Kita harus jaga, kita harus lestarikan, dan memang untuk menjaganya ini harus melibatkan masyarakat, pemerintah dan seluruh pentahelix,” imbuh Sandiaga Uno.
Sandiaga mengungkapkan, hal serupa juga dilakukan terhadap Candi Borobudur yang ditopang lebih dari 20 Balai Ekonomi desa (Balkondes) serta desa-desa wisata seputar Borobudur, termasuk Desa Wisata Nglanggeran yang menjadi desa wisata terbaik di dunia.
Oleh karenanya, pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan perlu dihadirkan. Sebab, perlahan tapi pasti kokohnya batu yang tersusun menjadi benteng akan tergerus.
“Memang sekarang yang menjadi salah satu topik yang hangat dibicarakan adalah biaya, tapi menurut hemat kami dari Kemenparekraf yang perlu dijaga itu adalah aspek keberlanjutannya, aspek bagaimana ikon pariwisata seperti Desa Wisata Limbo Woliyo ini akan menjadi warisan untuk anak-cucu kita, untuk ratusan tahun ke depan, jadi harus kita jaga,” tutupnya.***