Bogordaily.net– Kematian jurnalis yang ditemukan tewas di hutan Amazon mulai terkuak. Kepolisian Brasil mengungkap bahwa korban dibunuh. Salah satu tersangka mengaku membunuh seorang jurnalis Inggris dan satu rekannya yang sempat dinyatakan hilang di Hutan Amazon.
Kepala kepolisian Amazonas, Eduardo Alexandre Fontes, mengatakan bahwa salah satu dari dua tersangka yang mereka tangkap mengakui perbuatan itu dalam proses penyelidikan.
Dalam penyelidikan, tersangka bernama Amarildo da Costa de Oliveira tersebut.
“Menjabarkan secara detail kejahatan yang dilakukan dan mengindikasikan lokasi di mana ia menguburkan jenazah-jenazahnya,” ujarnya sebagaimana dilansir CNN Indonesia via AFP.
Fentes mengatakan lokasi penguburan jurnalis Inggris itu sangat sulit dicapai.
Sebelum pengumuman pengakuan ini, kepolisian Brasil mengungkap mereka menemukan potongan tubuh di lokasi pencarian jurnalis tersebut.
Sebelumnya, jurnalis bernama Dom Phillips hilang bersama seorang ahli suku pedalaman, Bruno Araujo Pereira, saat dalam perjalanan di Desa Javari pada 5 Juni lalu. Mereka terakhir kali terlihat di Sao Rafael, kawasan di Amazonas yang berjarak dua jam perjalanan kapal dari Atalaia do Norte.
Keduanya hilang setelah mengikuti patroli suku pedalaman di Sungai Itaquai untuk mencegah invasi nelayan dan pemburu ilegal di Desa Javari.
Berdasarkan laporan CNN, Phillips dan Pereira mengikuti patroli itu dalam rangka riset untuk pembuatan buku mengenai upaya konservasi di kawasan tersebut.
Aparat setempat menganggap upaya konservasi itu “rumit dan berbahaya” karena berkaitan dengan penambangan ilegal dan jaringan narkoba internasional.
Proses pencarian Phillips dan Pereira menarik perhatian internasional karena dianggap mencerminkan betapa berbahaya bagi jurnalis untuk mengungkap kejahatan.***