Bogordaily.net– Naiyer Ashraf, seorang mahasiswi Mesir diduga dibunuh di depan kampus oleh seorang pria yang lamarannya sempat ditolak.
Al Arabiya melaporkan Naiyer Ashraf dibunuh di depan pintu masuk Universitas Mansoura pada Senin, 20 Juni 2022 lalu. Kantor jaksa penuntut Mesir menyatakan bahwa tersangka atas nama Mohamed Adel sudah ditangkap. Dalam proses penyelidikan, Adel mengaku membunuh Ashraf karena perselisihan, juga penolakan Ashraf atas lamarannya.
Dilansir CNN Indonesia, penangkapan Adel bermula dari laporan beberapa saksi di lokasi kejadian. Kejaksaan lalu memeriksa jasad korban dan meminta keterangan personel keamanan di universitas itu.
Hasil pemeriksaan tersebut, jaksa menemukan luka di leher dan dada Ashraf. Al Jazeera memberitakan, jaksa juga berhasil mengonfirmasi identitas tersangka.
Sementara itu video yang muncul di media sosial memperlihatkan tersangka membunuh korban secara sadis. Korban ditusuk berkali-kali. Pelaku lalu tampak dipukuli, kemudian ditangkap oleh beberapa pejalan kaki.
Kejaksaan sempat meminta publik tak menyebarkan video kejahatan tersebut. Mereka juga mendesak warga tak berspekulasi atas motif pelaku.
Menurut jaksa, tindakan tersebut dapat berdampak pada “integritas pencarian,” mengganggu ketertiban umum, merusak barang bukti, dan menyakiti keluarga korban.
Sementara itu, pengadilan Mesir mengungkapkan bahwa tersangka berkali-kali mencoba mendekati korban. Keluarga korban bahkan sempat meminta bantuan polisi untuk menahan tersangka.
Insiden ini pun menuai sorotan media sosial Mesir. Seorang pengacara dan aktivis hak asasi manusia, Nehad Abo el-Komsan, menekankan pentingnya menanggapi secara serius kejahatan berbasis gender semacam ini.
“Selama kita tidak menanggapi secara serius keluhan dari perempuan muda, dan selama kita terus mengatakan orang-orang yang berjuang untuk hak perempuan sedang ‘membesarkan hati perempuan dan menyebabkan masalah,’ ini hasilnya,” ujar el-Komsan di Instagram.
Terpisah, seorang selebritas YouTube, Khalid Gas, juga menanggapi serius kabar kematian Ashraf ini. Menurutnya, tak ada yang dapat membenarkan pembunuhan.
“Saya tidak dapat memproses apa yang terjadi, pun membayangkan alasan atau pembenaran karena tidak ada satu alasan pun yang dapat membenarkan seseorang melakukan kejahatan seperti itu, kecuali karena sakit,” katanya melalui Twitter.***