Bogordaily.net – Viral seorang wanita dinyatakan mengidap skoliosis, namun kini wanita itu dinyatakan sembuh. Diketahui, wanita tersebut dinyatakan mengidap skoliosis sejak 4 tahun yang lalu, tetapnya pada 2018 silam.
Pemilik akun @Tanti Sri Haryati bercerita ia mulanya didiagnosis skoliosis 2018 silam dan harus melakukan operasi.
“Didiagnosa skoliosis 44 derajat, operasi ditanam pen titanium di tulang belakang,” sebutnya sembari menunjukkan hasil rontgen dalam video TikToknya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan.
Dikutip dari Mayo Clinic, skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang ke samping yang paling sering didiagnosis pada remaja. Sebagian besar kasus tidak diketahui lantaran umumnya bergejala ringan, tetapi di beberapa kasus lengkungan bisa memburuk dalam masa pertumbuhan.
Kondisi parahnya, pasien bisa mengalami kelumpuhan. Wanita asal Cimahi, Bandung, ini menyebut kondisinya berangsur membaik usai menjalani operasi, sebelumnya ia merasa tubuhnya kaku bahkan seperti robot.
“Melawan ketakutan akhirnya malah lebih kuat. Alhamdulillah 1,5 tahun ngegym malah lebih enteng bawa badan, padahal dulu kaya robot,” terang dia.
Namun kini, ia bersyukur dengan proses panjang yang ia lalukan, sekarang ia sudah pulih dari penyakitnya.
“Alhamdulillah aku masih sehat-sehat saja sekarang setelah operasi dan operasi itu demi menjaga ke depannya juga supaya nggak makin parah derajatnya,” lanjut dia.
Setelah istirahat pasca operasi, aktivitas Tanti memang terbatas. Namun, mulai awal 2022, ia rutin melakukan gym hingga terlihat bisa mengangkat beban berat.
“Bedrest dulu, memang serba terbatas untuk bulan-bulan pertama,” sebutnya.
Ia berpesan agar segera melakukan pemeriksaan jika merasa punggung tidak simetris. “Kalau ngerasa punggung nggak simetris langsung rontgen buat mastiin skoliosis atau nggak,” pungkas dia.
Dilansir dari detik.com, dirinya mengaku, sang dokter belum mengetahui apa penyebab dari skoliosis yang dirinya alami. Namun, ia bersyukur akhirnya bisa pulih setelah operasi, setelah tiga pekan setelah tindakan.***