Thursday, 2 May 2024
HomeNasionalAdanya Gelombang Tinggi, Ribuan Nelayan di Cilacap Tidak Melaut

Adanya Gelombang Tinggi, Ribuan Nelayan di Cilacap Tidak Melaut

Bogordaily.net – Ribuan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tidak melaut karena yang melanda perairan Selatan Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono.

“Kemarin sih masih ada yang nekat melaut meskipun jarak dekat. Namun hari ini, mayoritas berhenti melaut dan memilih menambatkan perahunya di daratan, mungkin sekitar 90% (dari total di Kabupaten Cilacap yang mencapai lebih dari 12.000 orang),” katanya Sarjono, Jumat, 15 Juli 2022.

Menurut dia, yang tidak melaut mayoritas merupakan - kecil dengan perahu berkapasitas di bawah 5 gross tonnage (GT).

Sementara untuk nelayan yang menggunakan kapal-kapal berukuran besar telah berangkat melaut dan saat sekarang berada di Samudra Hindia untuk mencari ikan tuna, cakalang, dan sebagainya.

Sarjono mengakui jika sebagian nelayan kecil (nelayan tradisional) sempat nekat melaut meskipun sudah sering terjadi.

“Kebetulan berbagai jenis ikan mulai bermunculan di perairan selatan Jawa Tengah khususnya Cilacap, sehingga nelayan berangkat melaut pada dini hari dan kembali ke daratan menjelang siang hari,” katanya.

Akan tetapi pada hari Jumat, 15 Juli 2022, kata dia, mayoritas nelayan tidak berangkat melaut karena gelombang di perairan selatan Cilacap sangat tinggi serta anginnya bertiup kencang dan arusnya juga kencang.

Menurut dia, kondisi tersebut biasa terjadi pada awal musim angin timuran dan akan stabil atau kondusif saat puncak musim meskipun masih ada potensi terjadi .

“Mungkin akhir bulan mulai tenang, stabil. Saat sekarang hampir memasuki masa panen, tapi gelombangnya tinggi, kemudian angin dan arusnya juga kencang,” kata Sarjono.

Ia mengatakan nelayan terus memantau perkembangan cuaca di wilayah perairan selatan Cilacap.

Jika dalam dua hari ke depan gelombangnya tidak sangat tinggi, kata dia, nelayan biasanya akan berangkat melaut meskipun anginnya masih kencang karena saat sekarang berbagai jenis ikan mulai bermunculan.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan pihaknya kembali mengeluarkan peringatan dini yang berlaku hingga tanggal 17 Juli 2022.

“Peringatan dini kami keluarkan karena tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudera Hindia selatan Jabar hingga DIY berpotensi mencapai 4-6 meter atau sangat tinggi,” katanya.

Menurut dia, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi yang mencapai kisaran 4-6 meter meliputi perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.

“Gelombang sangat tinggi tersebut dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot. Kami akan segera informasikan kepada seluruh pengguna jasa kelautan jika ada perkembangan lebih lanjut,” kata Teguh.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here