Bogordaily.net– Transfer uang antar bank atau beda bank saat ini memiliki berbagai pilihan mulai dari switching swasta sampai BI Fast milik bank sentral.
Nah, untuk switching swasta, pengiriman uang antar bank dikenakan biaya sekitar Rp6.500 satu kali transaksi. Sedangkan mengirimkan uang antar bank menggunakan BI Fast biayanya hanya Rp 2.500 per satu kali transaksi. Lalu apakah biaya transfer antar bank ini bisa turun lagi?
Ketua Perhimpunan Bank-bank Internasional (Perbina) sekaligus CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan jika saat ini transfer uang di Indonesia cepat dan murah.
“BI Fast itu membuat biaya transfer dari Rp6.500 jadi Rp2.500. Jadi penginnya sih turun lagi jadi Rp500 atau Rp100 untuk membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” kata Batara dalam acara Fekdi, dikutip Detik.com, Rabu, 13 Juli 2022.
Menurut Batara, penurunan ini bisa saja dilakukan. Sebab bank pernah memangkas bunga kartu kredit dari sebelumnya 45%, ke 35% lalu menjadi 29% dan terakhir 20%. Namun, kata dia harus  ada kolaborasi dan tak bisa dilakukan sendiri.
Lebih lanjut menurut Batara, saat ini banyak pelaku UMKM dan orang Indonesia yang masih tak tersentuh layanan perbankan. Apalagi biaya administrasi bank disebut masih mahal.
Dia berharap bank dan regulator keuangan bisa menginformasikan secara lengkap kepada masyarakat jika bank memberi layanan dengan biaya yang terjangkau.
Sebab dibutuhkan inovasi agar perbankan Indonesia menjadi lebih cepat dan lebih baik ke depannya.
Sementara itu BI FAST ini adalah fast payment yang merupakan modernisasi sistem kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang menyediakan setelmen secara realtime.
Bank Indonesia pun terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) nasional.***