Friday, 29 March 2024
HomeNasionalGaji Para Petinggi ACT Mencapai Ratusan Juta, Ini Penjelasnnya

Gaji Para Petinggi ACT Mencapai Ratusan Juta, Ini Penjelasnnya

Bogordaily.net – Publik tengah digemparkan dengan lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap () yang diduga menyelewengkan . Terlebih para petinggi yang mencapai ratusan juta hingga dana operasional yang cukup gemuk.

Petinggi dipimpin Presiden Ibnu Khajar dan Dewan Pembina Syariah Ust Bobby Herwibowo bereaksi. Mereka meluruskan isu-isu miring yang beredar di masyarakat. Salah satunya terkait dan operasional yang mencapai Rp71 miliar.

Ibnu menjelaskan, petinggi dan operasional diambil 13,7 persen dari dana kemanusiaan pada rentang tahun 2017-2021. Bila dihitung dana 13,7% dengan nominal anggaran di 2020, maka ACT memakai dana operasional kurang lebih Rp71,10 miliar.

Anggaran tersebut, kata Ibnu, adalah hal yang wajar dan masih sesuai aturan secara syariat Islam.

”Dalam lembaga zakat, secara syariat dibolehkan 1/8 atau 12,5 persen ini patokan kami secara umum. Tidak ada secara khusus (aturan negara) untuk operasional lembaga,” kata Ibnu, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu, 6 Juli 2022.

Sementara dikutip dari laporan keuangan tahun 2020 ACT, donasi yang terkumpul mencapai Rp519,35 miliar. Dana tersebut didapat dari 348.000 donatur yang paling besar diperoleh dari publik mencapai 60,1%. Kemudian korporat 16,7% dan lain-lain untuk disalurkan dalam 1.267.925 transaksi.

”Dari 2020 dana operasional Rp519 miliar. Kami menunaikan aksi program ke masyarakat 281 ribu aksi, penerima manfaatnya 8,5 juta jiwa. Jumlah relawan terlibat, sebanyak 113 ribu,” ujar dia.

Ibnu juga mengaku bisa saja melakukan potongan hingga 30 persen untuk operasional lembaga. Lantaran tidak ada aturan berapa patokan maksimal untuk potongan lembaga filantropi umum. Tidak seperti lembaga pengumpul zakat.

”Kalau ACT potong itu 13,7 %, potongannya itu. Wakaf tidak dipotong, syariatnya tidak dipotong, zakat 12,5%, yang lain diambil dari infaq umum, CSR, dana hibah itu yang diambil (untuk dana 13,7%),” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here