Bogordaily.net – Dalam melindungi nilai terhadap inflasi, Elon Musk dan Warren Buffett telah merekomendasikan strategi yang sama.
CEO Tesla Musk pernah menuliskan tweet bahwa pada saat inflasi tinggi, pada umumnya investor lebih baik memiliki barang fisik seperti rumah atau saham di perusahaan yang bisa menghasilkan produk bagus, daripada menyimpan uang secara tunai.
Sarannya ini sejalan dengan saran investasi yang diberikan Buffett, CEO Berkshire Hathaway, di masa lalu.
Dikutip dari Kontan, kembali pada tahun 2009, di akhir Resesi Hebat, Buffett mengatakan pada pertemuan pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway bahwa salah satu cara terbaik untuk melindungi dari inflasi adalah dengan memiliki bagian dari “bisnis yang luar biasa.”
Itu karena apa pun yang terjadi dengan nilai dolar, produk bisnis akan tetap diminati.
Dia menggunakan salah satu investasinya sendiri sebagai contoh.
“Jika Anda memiliki perusahaan Coca-Cola, Anda akan mendapatkan bagian tertentu, 20 tahun dari sekarang dan 50 tahun dari sekarang itu tidak ada bedanya dengan apa yang terjadi dengan tingkat harga, karena orang akan tetap membayar untuk produk yang mereka sukai. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin cepat uang kehilangan nilainya. Investasi, di sisi lain, umumnya tumbuh dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya selama periode inflasi tinggi, Musk dan Buffett sama-sama merekomendasikan untuk berinvestasi di perusahaan kuat yang sahamnya cenderung tetap konsisten,” ucap penasihat keuangan Delano Saporu, CEO New Street Advisors Group yang berbasis di New York, mengatakan kepada Michelle Fox dari CNBC beberapa waktu lalu.
“Jika Anda duduk dengan terlalu banyak uang, Anda merugikan diri sendiri,” tambahnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa pengambilan saham bisa berisiko, dan bahkan jika sebuah perusahaan berkinerja baik di masa lalu, tidak ada jaminan bahwa sahamnya akan naik di masa depan.
Sebaliknya, banyak ahli, termasuk Buffett, merekomendasikan untuk berinvestasi dalam dana indeks berbiaya rendah, yang tidak terlalu bergejolak, namun tetap memanfaatkan pertumbuhan pasar. Dan karena dana ini menampung setiap saham dalam indeks, mereka secara otomatis terdiversifikasi.
“Beli secara konsisten dana indeks berbiaya rendah S&P 500,” kata Buffett pada tahun 2017. “Terus beli melalui tebal dan tipis, dan terutama melalui tipis.”
3 Investasi Terbaik saat Inflasi
Berikut adalah tiga investasi terbaik untuk lindung nilai dan menghasilkan untung selama inflasi seperti yang dikutip dari Zipmex.com:
1. Emas dan Perak
Berinvestasi dalam emas dan perak dapat membantu lindung nilai terhadap inflasi. Kedua logam telah membuat keuntungan yang solid akibat pasar AS naik karena inflasi. Emas dan perak dinilai dalam dolar AS, yang memberi mereka keuntungan saat dolar AS jatuh nilainya. Logam ini menjadi lebih murah untuk dibeli dengan mata uang lain.
2. Real Estat
Aset fisik tertentu menawarkan salah satu investasi terbaik untuk perlindungan inflasi. Investor Warren Buffett pernah mengutip bahwa jembatan tol akan menjadi barang favoritnya di dunia yang penuh inflasi karena Anda sudah membangun jembatan itu dan dapat menaikkan harga untuk mengimbangi inflasi.
Meskipun mungkin tidak masuk akal untuk membeli jembatan tol sendiri, saran Buffet tetap berlaku di mana properti sebenarnya terkait. Membeli real estat adalah kesempatan yang baik untuk melakukan lindung nilai terhadap kenaikan inflasi.
Setelah memiliki properti, Anda dapat menyewakannya atau menyewakannya karena harga pasar perumahan terus naik dan mendapatkan keuntungan tak terduga darinya.
3. Komoditas
Harga komoditas, seperti gas, telah mencapai rekor tertinggi secara global. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan harga minyak melonjak karena negara-negara sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap ekonomi Rusia.
Kenaikan harga minyak juga mempengaruhi rantai pasokan global, industri penerbangan, dan bahkan belanja konsumen. Apakah aset investasi ini merupakan pembelian yang baik selama inflasi?
Komoditas seperti logam mulia, logam industri, dan minyak biasanya berkinerja paling kuat selama inflasi meningkat. Komoditas umumnya tidak berkorelasi dengan pasar saham, yang dapat berguna bagi investor saham yang ingin melakukan diversifikasi.***